Kejahatan Digital Makin Marak, Anis Matta Minta Pemerintah Berbenah Diri

- 30 Mei 2021, 13:40 WIB
Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) Anis Matta
Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) Anis Matta /Ahmad Fiqi Purba/istimewa

JURNAL MEDAN - Lantaran hebohnya pemberitaan bobolnya data WNI (Warga Negara Indonesia) di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Ketua Umum (Ketum) Partai Gelora (Gelombang Rakyat Indonesia), Anis Matta mendesak pemerintah Indonesia untuk berbenah diri merumuskan sistem dan strategi pertahanan baru di era digital.

"Sekarang baru kebobolan data BPJS, kita belum kebayang kalau data militer, kepolisian, dan seterusnya itu semua bobol. Ini yang kita belum kebayang," kata Anis Matta saat mengisi acara Gelora Talk yang bertajuk 'Sistem Keamanan Nasional di Era Digital', Jakarta, Sabtu 29 Mei 2021.

Dengan memiliki sistem pertahanan baru, Anis merasa yakin titik kelemahannya akan mudah diketahui apabila keamanan digitalnya berhasil dibobol.

Baca Juga: Pegawai KPK Minta Jokowi Tunda Pelantikan Pengalihan Status Kepegawaian Hingga Polemik Berakhir

"Kalau kita bicara keamanan digital, ini hulu masalahnya di mana, kita tidak tahu. Sehingga di sisi pertahanan, kita perlu rumuskan sistem dan strategi pertahanan yang baru, serta independen dalam teknologi seperti," ujar Anis dihadapan mantan Menkominfo Rudiantara, serta pakar intelijen dan keamanan Andi Wijayanto itu.

Dalam memperkuat sistem pertahanan dan keamanan nasional, Anis meminta agar Pemerintah Indonesia tidak malu dam sungkan untuk mencontoh China dan Rusia.

"Mereka negara paling jarang mengalami kebobolan, karena independen dalam teknologi.   Mungkin karena kita nggak punya negara yang jadi musuh secara spesifik, kita jadi abai. Musuh kita di era digital, bukan negara, tapi  korporasi kecil-kecil. Yang kerjaannya memang ngehack, mencuri data," tutup Anis.

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2021: Cocok untuk Update Status WhatsApp, Facebook, IG dan Twitter

Sementara itu,  Menkominfo periode 2014-1019 Rudiantara mengungkapkan, Indonesia memang kerap menjadi sasaran serangan siber. Indonesia menjadi negara ketiga yang paling banyak mendapat serangan siber.

Halaman:

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x