Pemerintah mencatat kebutuhan produk TIK, dimulai dari tingkatan PAUD hingga jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dari 2021 hingga 2024.
Produk tersebut antara lain 1,3 juta unit laptop, 99 ribu konektor, 99 ribu LCD proyektor, 12 ribu layar proyektor, dan lainnya.
"Untuk 2021 pengadaan laptop ada 431.730 unit. Kita akan sebar ini. Kami akan batasi impor-impor dari luar," kata Luhut.
Untuk pengadaan laptop tersebut, anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp 1,3 triliun dari APBN dan Rp 2,4 triliun dari dana alokasi khusus fisik pendidikan.
“Saat ini sudah ada tanda tangan kontrak pengadaan produk dalam negeri senilai Rp 1,1 triliun. Ada enam produsen laptop dalam negeri yang bersedia," tandas Luhut.