Surat tersebut pun ditujukan langsung kepada Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi.
Merespon surat tersebut, Brigjen Andi meyakini jika surat tersebut palsu dan bukan ditulis Kace.
Ia menilai, kalau surat yang mengatas namakan Muhammad Kace itu ditulis oleh tahanan lain atas suruhan Napoleon Bonaparte.
"Itu bukan dibuat oleh korban MK (Muhammad Kace), tapi oleh salah satu tersangka atas perintah NB (Napoleon Bonaparte)," ujar Andi saat dihubungi wartawan, Sabtu, 9 Oktober 2021.
2. Kace Tak Mencabut Laporan
Andi menegaskan Muhammad Kace tidak pernah mencabut laporan penganiayaannya kepada Napoleon Bonaparte.
Apalagi surat yang beredar itu tidak ditulis oleh Kace langsung. Kata Andi, Muhammad Kace dipaksa oleh Napoleon Bonaparte untuk menandatangani surat itu.
"Bukan persoalan sah tau tidak sah. Korban tidak pernah mencabut laporannya. Korban disuruh tanda tangan," tegas Andi.
3. Beredar Surat Permohonan Maaf Kace kepada Napoleon Bonaparte
Kepala Biro Penerangan Humas Polri Rusdi Hartono mengungkapkan, Muhammad Kace belum lama ini mengirimkan surat permintaan maaf kepada Napoleon Bonaparte.