JURNAL MEDAN - Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid mendukung langkah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang mengerahkan prajurit ke desa.
KSAD diketahui meminta seluruh prajurit TNI AD hingga tingkat yang paling bawah Bintara Pembina Desa (Babinsa), untuk peka terhadap informasi yang menyangkut perkembangan kelompok ekstrem kanan dan kiri yang menjurus melakukan tindakan radikalisme.
Sikap Jenderal Dudung menurut Habib Syakur dinilai sebagai bentuk antisipasi agar kelompok-kelompok radikal tidak membuat teror di tengah masyarakat, terlebih di tingkat desa.
"Sikap Jenderal Dudung Abdurachman seperti itu sangat diperlukan [...] Mengantisipasi jangan sampai ada provokasi-provokasi di tengah masyarakat, apalagi sampai berujung teror," kata Habib Syakur dalam keterangan yang diterima Jurnal Medan, Jumat 26 November 2021.
Habib Syakur memahami bahwa mengantisipasi penyebaran paham-paham radikalisme di pedesaan tidak mungkin dilakukan oleh TNI saja.
Menurutnya, diperlukan sinergitas TNI dan Polri dengan penguatan struktur Intelijen baik di Babinsa TNI maupun Bhabinkammas Polri.
"Jadi, dalam hal ini TNI dan Polri bersinergi mengembangkan struktur Intelijen untuk antisipasi sejak dini, supaya ada perhatian pengawasan melekat bagi kelompok-kelompok radikal itu. Supaya tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang menganggu ketentraman masyarakat," ucapnya.