Sementara itu, di media sosial beredar gambar ucapan duka cita dari Keluarga Besar Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Solo (FK UNS) atas kematian dr. Sunardi.
"Segenap keluarga besar alumni Fakultas Universitas Negeri Solo turut berduka cita atas pulangnya sejawat dr. Sunardi," demikian ucapan tersebut.
Pegiat Medsos dr. Eva Sri Diana Chaniago ikut mengkritik keras penembakan dr. Sunardi yang dinilainya banyak melakukan kegiatan sosial.
"Kami menyelamatkan manusia dg jiwa raga. Kami tidak akan berkhianat demi bangsa & negara," ujarnya di Twitter.
"Jika siapa yg bersalah dgn mudah diputuskan & diselesaikan dg kematian dijalan. Utk apa ada hukum & perangkatnya ??," jelas akun @_Sridiana_3va.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti dalam cuitannya di akun Twitter membantah dr. Sunardi merupakan warga Muhammadiyah.
Ia juga meminta pihak berwenang melakukan investigasi. Hingga Jumat malam 11 Maret 2022, nama Sunardi trending di Twitter.
"Soal dokter Sunardi. Almarhum dan keluarganya bukan warga Muhammadiyah," ujar Abdul Mu'ti di akun Twitternya, Jumat, 11 Maret 2022.