Semua Koalisi Capres Gamang, Apapun Bisa Terjadi, PKB Terus Gocek PKS Gabung Dengan Gerindra

- 10 November 2022, 00:48 WIB
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid di forum diskusi Fraksi PKB MPR di Jakarta, Rabu, 9 November 2022.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid di forum diskusi Fraksi PKB MPR di Jakarta, Rabu, 9 November 2022. /Arif Rahman/Jurnalmedan.com

Pasalnya, Prabowo berjasa mendukung Jokowi di Pilgub DKI Jakarta 2012 dan menang, kemudian Jokowi juga menang di Pilpres 2014 dan 2019 mengalahkan Prabowo.

Kedua, masuknya Prabowo ke pemerintahan Jokowi telah mengurangi dinamika politik di tingkat elite, sehingga memudahkan Jokowi melakukan stabilitas politik pascapilpres 2019.

Ketiga, Jokowi membuka ruang kompetisi antara capres dari KIB seperti Airlangga Hartarto maupun Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

"Capres dari KIB, Ganjar, dan Prabowo harus bersaing juga jika ingin dukungan Jokowi tidak terbagi," kata Arifki dalam keterangan, Selasa, 8 November 2022.

Baca Juga: Metode Kampanye yang Paling Tepat di Lingkungan Kampus Belum Ditemukan, Begini Jawaban KPU dan Bawaslu

Pujian Jokowi kepada Prabowo juga dilakukan kepada figur lainnya, seperti Airlangga Hartarto di dalam beberapa kegiatan Golkar.

Jokowi, kata dia, memberi ruang kepada setiap menterinya bertarung di Pilpres 2024 sekaligus menjadi angin segar bagi para menteri lainnya.

Jika ingin menjadi Capres, maka para menteri harus berpacu agar masuk ke dalam perbincangan Jokowi di berbagai forum.

Apalagi sudah ada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) menyatakan para menteri yang maju sebagai Capres dan Cawapres 2024 wajib mendapatkan persetujuan presiden.***

Halaman:

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x