Airlangga, kata Nugrahaeni, memiliki kinerja yang dinilai berhasil dan dampaknya dirasakan oleh masyarakat dibandingkan tokoh lainnya.
Fakta ini juga terpotret dari hasil penelitian, dimana hasil simulasi antara 5 tokoh, nama Airlangga unggul dengan tingkat keterpilihan 30,7% diikuti Prabowo Subianto 27,1% dan di urutan ketiga Ganjar Pranowo 9,2%.
Kemudian Puan Maharani 5,3% dan Anies Baswedan 5,2% dan tidak memilih sebanyak 22,5%.
Rendahnya elektabilitas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan karena belum memiliki rekam jejak ditingkat nasional.
Selain itu, kemenangan kedua tokoh tersebut di Pilkada tidak fantastis karena tidak bisa menembus diatas 70 persen.
Ini berbeda saat Jokowi memenangkan Pilkada DKI di putaran kedua yang meraup suara di atas 70 persen.
Terkait elektabilitas parpol, Partai Golkar memiliki elektabilitas tertinggi di angka 18,1%, diikuti PDIP 17,8%, dan Partai Gerindra 17,2%.
Kemudian Partai Demokrat 8,1%, PKB 7,2%, PKS 6,3%, PAN 3,7%, PPP 3,2%, NasDem 2.9%,
"Serta gabungan parpol lainnya sebesar 4,2% dan yang tidak memilih 11,3%," kata Nugrahaeni.