Kapolres Cianjur Bikin Gaduh, ICPW Minta Kapolri Bertindak Tegas dan Hentikan Kehebohan

- 28 November 2022, 16:19 WIB
Ketua Presidium ICPW Bambang Suranto
Ketua Presidium ICPW Bambang Suranto /Dok. Pribadi

JURNAL MEDAN - Indonesian Civilian Police Watch (ICPW) meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menindak tegas Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan.

AKBP Doni Hermawan sempat viral gara-gara pernyataannya terkait aksi pencopotan label bantuan dari organisasi keagamaan di posko-posko pengungsian korban gempa Cianjur.

AKBP Doni menyebut aksi pencopotan label bantuan keagamaan itu bukan merupakan aksi Intoleran.

Baca Juga: Bawaslu Pantau Politik Uang Lewat OVO, DANA, GoPay dll, Masuk Dalam Indeks Kerawanan Pemilu 2024

Ketua Presidium ICPW menilai aksi AKBP Doni sebagai tindakan intoleran sehingga menimbulkan gaduh dan trending di media sosial.

"Kapolri harus menindak tegas anak buahnya yaitu Kapolres Cianjur, karena pernyataan yang diucapkan tentang aksi pencopotan label bantuan dari organisasi keagamaan tertentu adalah bukan aksi intoleran," kata Ketua Presidium ICPW Bambang Suranto dalam keterangan pers yang diterima Jurnal Medan, Senin, 28 November 2022.

Dalam keterangan itu ICPW menilai pernyataan AKBP Doni kurang pantas diucapkan oleh seorang perwira anggota kepolisian yang bertugas mengayomi dan melindungi masyarakat.

Menurut Bambang, Kapolres Cianjur seharusnya lebih fokus dalam penanganan pasca bencana gempa yang terjadi di wilayahnya.

Baca Juga: PDIP Sentil Relawan Jokowi Unjuk Gigi di GBK, Sekjen: Karakter Jokowi Suka Blusukan dan Turun ke Bawah

"Bukannya malah menimbulkan kegaduhan di masyarakat melalui pernyataan tentang aksi intoleran yang dilakukan sekelompok masyarakat," ujarnya.

Selain itu, Bambang menilai tindakan sekelompok organisasi masyarakat di Cianjur ingin memprovokasi dengan aksi intoleran.

"Seharusnya Kapolres Cianjur langsung menindak tegas kelompok tersebut," kata dia.

Sebelumnya di media sosial viral sejumlah orang mencopot tulisan atau banner gereja bertulis Gereja Reformed Injili Indonesia yang tertempel di tenda pengungsi gempa di Cianjur.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Tarung Lawan Anies Baswedan dan Prabowo Subianto, Survei SMRC: Ganjar Unggul Jauh

Banner gereja itu dipasang di tenda-tenda yang diperuntukkan bagi pengungsi korban gempa di Cianjur.

Belum diketahui tepatnya dimana lokasi tenda pengungsi gempa di Cianjur dan pencopotan banner gereja tersebut.

Dalam video, terdengar narasi orang yang mengatakan “pembongkaran” banner-banner yang ditempel memanjang di tenda berwarna biru itu.

Di dalam video tersebut juga terlihat warga lainnya melakukan pencopotan banner di tenda pengungsi lain.

Baca Juga: Simak Ramalan Zodiak Senin 28 November 2022 dari Horoskop Cancer, Leo, Virgo: Intip Karir, Cinta, Finansial

Kemudian satu orang mengenakan kopiah putih dan baju koko sedang memvideokan seorang yang sedang mencopot label salah satu gereja di tenda pengungsian gempa di Cianjur tersebut. 

Kapolres Cianjur AKBP Doni mengatakan pencopotan label atas nama salah satu gereja di tenda pengungsi ini dilakukan organisasi masyarakat (ormas) di Kabupaten Cianjur.

"Itu dilakukan salah satu ormas. Informasinya di empat titik. Di antaranya di posko pengungsian di Mangunkerta, Sarampad, dan dua titik lainnya," kata AKBP Doni kepada wartawan, Sabtu, 26 November 2022.

Doni menyebutkan, pengungsi dan ormas tersebut sebenarnya tidak menolak bantuan yang diberikan oleh Gereja Reformed Injili Indonesia sebagaimana tertulis di tenda mereka.

Baca Juga: Sejarah Singkat Hari Menanam Pohon Indonesia yang Jatuh Hari Ini, Senin 28 November 2022

Namun ormas ini disebut Kapolres hanya mencabut label pada tenda saja. Selanjutnya Kapolres mengatakan, pencabutan label ini bukan sebagai aksi intoleran.

Menurut Doni, hal ini dilakukan agar bantuan yang diberikan tidak menonjolkan kelompok tertentu, melainkan atas dasar kemanusiaan.

"Jadi perlu ditegaskan jika ini bukan aksi intoleran. Tendanya masih digunakan masyarakat, tidak ditolak. Hanya stiker atau labelnya yang dicabut," kata Doni.

"Itu dilakukan agar netral semuanya, bergerak dengan atas nama kemanusiaan, tidak menonjolkan kelompok tertentu," pungkasnya.***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x