"Itu karena mereka tidak mengetahui bagaimana mitigasi bencana. Itu yang saya kira penting diajarkan untuk anak-anak kita di Maluku," katanya.
Adapun materi yang bisa diajarkan kepada siswa di sekolah terkait mitigasi gempa seperti langkah-langkah penyelamatan saat terjadi gempa dan mereka sedang berada di ruangan.
"Pertama, kalau ada meja ya sembunyi di bawah meja, sebisa mungkin lindungi kepala menggunakan benda-benda di sekitar," katanya.
Dengan bekal pengetahuan memadai mengenai mitigasi bencana, warga bisa melakukan langkah preventif untuk menyelamatkan diri sendiri maupun orang lain.
Dengan begitu, saat terjadi gempa korban bencana alam akibat goncangan bisa diminimalkan.
Robert mengungkapkan fakta bahwa wilayah Provinsi Maluku berada di jalur gempa yang membentang dari ujung Sumatera melewati selatan Pulau Jawa hingga Maluku dan Papua.
Kondisi itu membuat Maluku rawan mengalami gempa. BMKG Stasiun Geofisika Kelas 1 Ambon mencatat 53 kejadian gempa bumi di wilayah Maluku periode 27 Januari sampai 2 Februari 2023.
Kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 Ambon Djati Cipto Kuncoro mengatakan gempa yang terjadi selama kurun itu kebanyakan gempa bumi dangkal (<60 km) dengan magnitudo kurang dari 5.***