"Kami menduga kelompok LSM yang membonceng oknum komisioner KPU tersebut sedang menjalankan agenda politik tertentu," tulis keterangan tersebut.
2. Upaya mendegradasikan penyelenggara pemilu sudah dilakukan beberapa bulan belakangan ini dengan berbagai cara namun selalu gagal, termasuk soal moralitas seksual dan lainnya.
Hal ini harus dicermati bersama karena bisa saja cara-cara ini adalah cara awal untuk cipta kondisi ketika hasil Pemilu nanti tidak sesuai dengan harapan kelompok tertentu.
3. Kejanggalan kasus yang salah satunya memasalahkan pemaparan salah satu komisioner di depan ribuan orang penyelenggara pemilu dengan kalimat: harus tegak lurus dan yang tidak mau akan dimasukkan rumah sakit, dijadikan alasan persidangan adalah sangat mengada-ada.
"Bagaimana mungkin ribuan peserta merespon dengan tertawa lalu ada satu orang yang mengaku terancam?"
Dengan demikian, KoDe Bali menilai alasan tersebut dibuat-buat. Padahal, disiplin, tegak lurus, taat pada hierarki adalah bagian penting agar KPU dan Bawaslu bisa bekerja maksimal sebagai penyelenggara pemilu.
"Sebab konstitusi telah menegaskan KPU bersifat Nasional Tetap dan Mandiri."
4. Berharap DKPP tidak terjebak meladeni skenario pihak tertentu dengan memanfaatkan segelintir oknum komisioner daerah yang dijadikan alat untuk merusak citra penyelenggara pemilu secara keseluruhan.