JURNAL MEDAN - Tim Manajemen Arema FC masih bungkam dan ogah blak-blakan, terkait kondisi pemain asing Singo Edan yang dikabarkan terpapar Covid-19.
Sudarmaji selaku Media Officer Arema FC mengatakan, pihak manajemen tim berjuluk Singo Edan ini ingin menghormati kondisi para pemainnya yang sedang sakit.
Diketahui, terhitung sudah tiga hari pasca dikabar pemain Arema FC terinfeksi Covid-19, manajemen Singo Edan masih memilih tertutup kepada publik.
Manajemen Arema FC juga masih urung memberikan rincian pemain Singo Edan, yang terindikasi terpapar Covid-19.
Alhasil, sikap tertutup manajemen Arema FC itu membuat penasaran para Aremania selaku pendukung setia tim Singo Edan.
“Di mana-mana menghormati orang sakit. Ya, dengan merahasiakannya,” kata Sudarmaji dalam keterangan persnya yang diterima awak media, Kamis 20 Januari 2022.
Karena alasan tersebut, Darmaji menegaskan, pihaknya tidak mempublikasikan nama-nama pemain yang sedang melakuka isoman (isolasi mandiri).
Lebih lanjut, Darmaji membeberkan alasan terkait Arema FC memilih untuk menghapus daftar nama pemain, yang masuk ke dalam squad inti dalam pertandingan.
Menurutnya, para pelatih dan pemain ingin siap bermain dalam kondisi sehat dan prima.
“Kami lebih mementingkan upaya preventif dan mau berkorban untuk tidak memainkan pemain inti yang tidak fit,” tutupnya..
Sebelumnya diberitakan, pelatih Eduardo Almeida juga sempat bungkam menyikapi para pemainnya yang dinilai kuat terpapar Covid-19.
Dalam sesi press conference, dia hanya menyebut bila absennya banyak pemain itu karena mereka kurang fit.
Seperti diketahui sebelumnya juga, kabar itu awalnya mencuat setelah banyak pilar yang absen di laga melawan PSIS Semarang, 17 Januari 2022.
Seperti Fabiano Beltrame, Renshi Yamaguchi, Carlos Fortes, dan Sergio Silva. Nama mereka tampak tak dimasukkan dalam kolom pemain cadangan. ***