FIFA Bersuara Terkait Kerusuhan di Kanjuruhan, Gianni Infantino: Hari yang Gelap Bagi Keluarga Sepakbola Dunia

2 Oktober 2022, 17:23 WIB
Presiden FIFA Gianni Infantino bersuara terkait kerusuhan di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan ratusan suporter Arema FC / youtube Timnas Goal

JURNAL MEDAN - Otoritas Sepakbola Dunia (FIFA) bersuara terkait kerusuhan di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan ratusan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya. 

Presiden FIFA Gianni Infantino menyebut kerusuhan di Kanjuruhan sebagai hari yang gelap bagi keluarga besar sepakbola dunia.

"Dunia sepak bola sedang terkejut menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia pada akhir pertandingan antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan," kata Presiden FIFA Gianni Infantino di situs resminya, Minggu, 2 Oktober 2022.

Baca Juga: Presiden FIFA Akhirnya Bicara Soal Tragedi Sepakbola Kanjuruhan Malang, Indonesia Dapat Sanksi FIFA?

Menurut presiden FIFA, kerusuhan di Kanjuruhan di luar pemahaman banyak orang. Banyak orang tidak akan mengira bahwa kejadian seperti itu bisa terjadi.

"Ini adalah hari yang gelap bagi semua yang terlibat dalam sepakbola dan sebuah tragedi di luar pemahaman," ujarnya.

Gianni Infantino mengucapkan rasa dukacita yang mendalam kepada keluarga dan teman-teman korban yang kehilangan nyawa akibat insiden tragis tersebut.

"Bersama FIFA dan komunitas sepakbola global, semua pikiran dan doa kami bersama para korban, mereka yang telah menjadi korban, terluka, bersama rakyat Republik Indonesia, Konfederasi Sepak Bola Asia, Persatuan Sepak Bola Indonesia, dan Liga Sepak Bola Indonesia, pada saat yang sulit ini," jelasnya.

Baca Juga: Gak Belajar dari Bandung, Gas Air Mata dan Keserakahan Panpel, Kerusuhan Kanjuruhan Jadi Penyesalan Selamanya

Hingga Minggu sore jumlah korban kerusuhan di Kanjuruhan dikabarkan telah lebih dari 200 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka.

Sejak Minggu pagi jumlah korban terus bertambah. Awalnya dikonfirmasi resmi Kepolisian mencapai 127 orang namun kemudian jumlah itu di-update terus-menerus.

Di media sosial jumlah korban terus bertambah mulai dari 127, 130, 150, 186 hingga pada sore hari disebut-sebut telah lebih dari 200 orang.

Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh akun-akun resmi Arema FC di media sosial, jumlah korban tewas maupun luka terus bertambah.

Baca Juga: Tragedi di Kanjuruhan, PSMS Medan Ikut Berduka: Tidak ada pertandingan yang sebanding dengan sebuah Nyawa

Tragedi Kanjuruhan mengingatkan dunia pada tragedi sepak bola serupa di Peru tahun 1964.

Pada saat itu lebih dari 300 orang tewas karena tembakan gas air mata yang diarahkan polisi ke kerumunan massa.

Akibatnya, ratusan penonton berdesak-desakan dan mengalami kekurangan oksigen. Persis dengan apa yang terjadi di kerusuhan Kanjuruhan. ***

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler