Sedangkan PSMS Medan versi Edy Rahmayadi juga mengklaim resmi berdasarkan RUPS dan berhak mengikuti Kongres PSSI, tetapi tidak mendapat undangan.
"Kita harus melihat persoalan ini secara netral, maka PSSI harus memberikan klarifikasi," kata Indra Efendi Rangkuti kepada Jurnal Medan, Rabu, 1 Juni 2022.
PSSI, kata Indra, satu-satunya pihak yang bisa menjawab persoalan ini karena dualisme PSMS bicara pengakuan serta legalitas di Kongres PSSI.
"Ini kan kayak pesta pernikahan. Si A diundang, si B tidak diundang. Nah, yang tahu tentunya tuan rumah (PSSI) yang mengundang kan," jelas Indra.
"PSSI kan punya AD/ART soal ini," tegasnya.
Persoalan Hukum
Indra juga menyinggung kedua belah pihak dualisme PSMS Medan yang berencana membawa persoalan ke ranah hukum.
Indra memperingatkan bahwa persoalan hukum akan membuat PSMS Medan terganggu dalam melakukan persiapan menuju Liga 2 2022.
Apalagi kompetisi rencananya bergulir Agustus 2022 sementara suporter sudah merindukan tim kesayangannya promosi ke Liga 1.