PSMS Medan Tembus Semifinal AFC Champions Cup 1970 di Teheran, Klub Thailand dan India Dibikin KO

- 22 Juni 2022, 20:32 WIB
PSMS Medan pernah menembus semifinal AFC Champions Cup 1970
PSMS Medan pernah menembus semifinal AFC Champions Cup 1970 /Official PSMS Medan

JURNAL MEDAN - Suporter setia PSMS Medan tak akan pernah lupa terhadap pencapaian gemilang saat menembus semifinal AFC Champions Cup 1970.

Data dan statistik PSMS Medan berlaga di AFC Champions Cup 1970 banyak tersimpan di internet. Termasuk PSMS bikin KO klub Thailand dan India di babak grup.

Pengamat sepakbola Sumut Indra Efendi Rangkuti menuturkan kepada Jurnal Medan kisah sukses PSMS berlaga di level Asia.

Baca Juga: Siapa Pemain PSMS Medan Dengan Nilai Pasar Tertinggi? 3 Pemain Ini Hanya Punya Nilai Pasar Rp173 Juta

AFC Champions Cup, kata dia, sebelumnya dikenal sebagai Asian Champions Club Tournament, pertama kali digelar pada 1967.

Ajang AFC Champions Cup sangat bergengsi karena mempertemukan juara liga dari kompetisi negara-negara Asia.

Defile PSMS Medan di AFC Champions Cup 1970 di Teheran, Iran.
Defile PSMS Medan di AFC Champions Cup 1970 di Teheran, Iran. Dok. Pribadi Indra Efendi Rangkuti

Format turnamen ini pada awalnya adalah Home Tournament. Peserta dipilih dari negara dengan peringkat AFC terbaik yang dipilih oleh AFC.

Indonesia mendapatkan undangan AFC Champions Cup di tahun 1970 melalui PSSI selalu federasi.

Baca Juga: Piala Presiden 2022 Makan Tumbal, Kok Bisa Suporter Terinjak-injak Hingga Tewas, PSSI dan PT LIB Ngapain?

PSSI pun kemudian menunjuk PSMS Medan sebagai Juara Kejurnas/Divisi Utama Perserikatan PSSI 1969 untuk tampil dalam event tersebut.

AFC Champions Cup berlangsung di Teheran, Iran, pada 1-10 April 1970.

PSMS waktu itu dipimpin Ketua Umum M.H Sinaga, mendapat dukungan penuh Komda PSSI Sumut di bawah pimpinan Kamaruddin Panggabean.

Ikut terlibat pengelola klub Pardedetex yang waktu itu menjabat Ketua I PSMS dan merupakan seorang pengusaha T.D Pardede.

Baca Juga: Cerita Masniari Wolf Pulkam ke Medan Cari Gado-gado, Bermimpi Raih Medali di Olimpiade Bersama Indonesia

Semuanya ikut terlibat dalam melakukan persiapan PSMS yang kemudian menunjuk Umar Khattab sebagai Manajer Tim.

Legenda PSMS Ramli Yatim kemudian ditunjuk sebagai Pelatih dibantu E.A Mangindaan sebagai Penasehat Teknis.

Setelah melakukan seleksi, terpilih skuad dari Pardedetex yaitu Soetjpto Soentoro, Judo Hadianto, M.Basri, Anwar Ujang, Mulyadi, M.Basri.

Kemudian Jacob Sihasale, Abdul Kadir, Max Timisela, Sinyo Aliandoe, Sarman Panggabean, Sunarto dan Aziz Siregar.

Baca Juga: REVIEW Laga Uji Coba PSMS Medan di Jawa, Mental Tim Bermasalah, I Putu Gede Keras Soal Gaya Bermain Tim

Skuad ini ditambah dengan bintang PSMS non Pardedetex antara lain Ronny Pasla, Yuswardi, Tumsila, Nobon dan Syamsuddin.

"Inilah skuad yang berangkat ke Iran untuk mewakili PSMS pada ajang di Iran tersebut," kata Indra Efendi Rangkuti kepada Jurnal Medan, Rabu, 22 Juni 2022.

Di AFC Champions Cup 1970 PSMS Medan berada di Grup B bersama Hapoel Tel Aviv (Israel), West Bengal (India), dan Royal Thai Police (Thailand).

PSMS sukses menekuk West Bengal 1-0 di laga perdana melalui gol yang dicetak Abdul Kadir melalui penalti.

Baca Juga: MENOLAK LUPA, PSMS Medan Plus Pernah Kalahkan Ajax Amsterdam di Stadion Teladan 47 Tahun Lalu

Di pertandingan kedua PSMS juga sukses mengalahkan Royal Thai Police dengan skor 4-0.

Empat gol PSMS dicetak Iswadi Idris menit 51 dan 60, Kapten PSMS Soetjipto Soentoro menit 68 dan striker Jacob Sihasale menit 87.

Dua kemenangan sudah memastikan langkah PSMS Medan ke semifinal namun di laga ketiga terjadi kejutan.

Partai terakhir yang menentukan juara grup, PSMS Medan mendapat ujian berat dengan absennya 2 kiper Judo Hadianto dan Ronny Pasla serta Sinyo Aliandoe.

Baca Juga: Guus Hiddink Bobol Gawang PSMS Medan, Ronny Pasla Tampil Gemilang, Laga Klasik PSMS vs PSV Pada 14 Juni 1971

Ketiganya tak kuat menghadapi perubahan cuaca yang ekstrim di Teheran. Beberapa pemain lain dikabarkan tidak fit.

Kiper Tumsila yang menjadi penjaga gawang dadakan PSMS harus takluk 1-3 dari Hapoel Tel Aviv.

Sebiji gol untuk PSMS dicetak kapten Soetjipto Soentoro. Hasil ini menempatkan PSMS sebagai runner up Grup B.

Status runner up ini membuat PSMS dalam posisi sulit karena harus melawan tim tuan rumah Taj Teheran di semifinal.

Baca Juga: Ketika PSMS Medan Plus Digulung Arsenal di Stadion Teladan, The Gunners Kala Itu Diperkuat Bek Termahal Dunia

Di laga semifinal Judo Hadianto bisa dimainkan walau belum fit. Demikian juga beberapa pemain inti yang tidak dalam kondisi fit seutuhnya.

Dengan kekuatan yang timpang ini PSMS Medan berlaga di semifinal menghadapi Taj Teheran.

Sayangnya semangat membara PSMS mampu memberikan perlawanan hebat walau akhirnya harus kalah 2-0 atas tuan rumah.

PSMS pun harus melakoni laga perebutan tempat ketiga melawan klub Libanaon Homenetmen.

Baca Juga: Wajah Baru PSMS Medan di Bawah Manajemen Anyar, Target Promosi ke Liga 1, Sanggup Jadi Jawara di Liga 2?

Namun lagi-lagi PSMS harus mengakui keunggulan Homenetmen dengan skor 0-1. Walau kalah, PSMS bisa berbangga karena mampu bersaing di level Asia.

Sepulang ke Medan seluruh rombongan tim disambut meriah dan seperti tahun 1967 dan 1969 saat PSMS Juara Kejurnas/Divisi Utama Perserikatan PSSI.

Seluruh pemain dan ofisial PSMS kemudian mendapat penghargaan "Warga Utama Medan" dari Walikota Medan H. Sjoerkani. ***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x