Jangan Melokalisir Kesalahan di Malang, Presiden Madura United: PSSI Bertanggung Jawab, Pengurus Mundur!

- 2 Oktober 2022, 15:12 WIB
Gas air mata ditembakkan ke arah penonton oleh aparat yang bertugas di laga Arema FC vs Persebaya, Minggu, 1 Oktober 2022. Ratusan suporter tewas dalam peristiwa tersebut
Gas air mata ditembakkan ke arah penonton oleh aparat yang bertugas di laga Arema FC vs Persebaya, Minggu, 1 Oktober 2022. Ratusan suporter tewas dalam peristiwa tersebut /Twitter

"Tak perlu PSSI membuat Tim ini-itu. Serahkan saja kepada kemenpora/KONI selaku organ Pemerintah. Libatkan penegak hukum dan FIFA untuk membuat Investigasi atau langkah yang diperlukan," jelas Achsanul.

Sebelumnya, Indonesia Police Watch (IPW) meminta Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta untuk menjerat pidana panitia penyelenggara (Panpel) pertandingan antara Arema FC vs Persebaya.

IPW menyebut kerusuhan di Kanjuruhan sebagai tragedi nasional karena 127 nyawa (hingga Minggu pagi) melayang sia-sia akibat kericuhan di dalam stadion.

Kemungkinan jumlah korban bertambah karena saat ini masih banyak yang dirawat di RS. Beberapa dikabarkan wafat dalam perawatan medis.

Baca Juga: Tagar Pray For Kanjuruhan Viral di Twitter, Warganet: Humanition Above Competition

Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso mengatakan ratusan korban tewas akibat kerusuhan di Kanjuruhan harus diusut tuntas pihak kepolisian.

Kelalaian ini harus menetapkan pihak yang paling bertanggung jawab sehingga layak dijerat hukum pidana.

"Jangan sampai pidana dari jatuhnya suporter di Indonesia menguap begitu saja...," demikian keterangan pers IPW, Minggu, 2 Oktober 2022.

Para pemangku kebijakan sepakbola Indonesia seperti tidak belajar dari hilangnya nyawa dua bobotoh di Stadion Gelora Bandung Lautan Api bulan Juni lalu.

Baca Juga: Gas Air Mata Jadi Bahasan Media Asing, Disebut Jadi Dalang Renggut Ratusan Jiwa Tragedi Kanjuruhan

Halaman:

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x