PSMS Medan Belum Terima Surat Penghentian Liga 2 Untuk Sementara Akibat Tragedi Kanjuruhan

- 3 Oktober 2022, 17:32 WIB
Tragedi Kerusuhan Sepakbola di Kanjuruhan, PSMS Medan Ikut Berduka: Tidak ada pertandingan yang sebanding dengan nyawa
Tragedi Kerusuhan Sepakbola di Kanjuruhan, PSMS Medan Ikut Berduka: Tidak ada pertandingan yang sebanding dengan nyawa /Instagram @pssi

JURNAL MEDAN - PSMS Medan belum menerima surat penghentian sementara kompetisi Liga 2 2022/2023 akibat tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.

Media officer PSMS Medan Aldi mengatakan hingga Senin 3 Oktober 2022 manajemen PSMS Medan belum menerima kabar tersebut.

"Sampe detik ini surat pemberitahuan baik dari LIB maupun PSSI belum ada masuk," kata Aldi kepada wartawan melalui pesan singkat.

Baca Juga: Menko Polhukam Jadi Komandan TGPF Tragedi Kanjuruhan, Mahfud MD: Tim Bekerja Tuntas Dalam Waktu Sebulan

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Yunus Nusi mengatakan pihaknya bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) sepakat untuk menghentikan Liga 1 dan Liga 2 musim ini.

Kepada wartawan Yunus Nusi mengatakan penghentian kompetisi karena tragedi Kanjuruhan dilakukan selama satu pekan.

Terbuka juga opsi untuk melakukan perpanjangan penghentian kompetisi Liga 1 dan Liga 2. Itu semua tergantung dari keputusan pemerintah.

"Kami semua menyerahkan kepada pihak pemerintah untuk penundaan tersebut," kata Yunus Nusi, Senin, 3 Oktober 2022.

Baca Juga: Fraksi PKB Usulkan Pansus Tragedi Kanjuruhan, Tegakkan Hak Suporter dan Panggil Semua yang Terlibat

Tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan menjadi perhatian dunia karena menewaskan 125 orang serta ratusan lainnya luka-luka dan cedera.

Insiden kemanusiaan itu terjadi usai laga Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya yang dimenangkan tim tamu Persebaya dengan skor 3-2, Sabtu, 1 Oktober 2022.

Pendukung tuan rumah yang tidak terima dengan kekalahan tim kesayangannya memulai kerusuhan saat sejumlah penonton turun ke lapangan usai pertandingan.

Inilah awal tragedi Kanjuruhan yang akhirnya mengakibatkan ratusan orang tewas.

Baca Juga: Tragedi di Kanjuruhan, PSMS Medan Ikut Berduka: Tidak ada pertandingan yang sebanding dengan sebuah Nyawa

Peristiwa yang menghancurkan hati khalayak sepakbola nasional dan dunia menjadi sejarah kelam bagi bangsa Indonesia.

Mayoritas suporter yang tewas karena tembakan gas air mata diarahkan pihak keamanan ke salah satu tribun penonton.

Pada Senin 3 Oktober 2022 pemerintah membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) tragedi kerusuhan di Kanjuruhan.

TGPF dipimpin langsung Menko Polhukam Mahfud MD yang menyatakan timnya terdiri dari beberapa elemen pemerintah dan perwakilan masyarakat.

Baca Juga: Valentino Simanjuntak Mundur Sebagai Presenter Akibat Tragedi Kanjuruhan, Netizen: (Pengurus) PSSI Enggak?

Diantara elemen tersebut adalah pejabat perwakilan kementerian terkait, organisasi profesi olahraga, pengamat, akademisi, dan media massa.

"Tugasnya akan bisa selesai dalam 3 minggu ke depan," kata Mahfud MD saat konferensi pers di Gedung Kemenko Polhukam, Senin, 3 Oktober 2022. ***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x