JURNAL MEDAN - Deretan dampak buruk akan menimpa kompetisi sepakbola Indonesia dengan dibubarkannya Liga 2.
Dampak buruk ini tidak bisa dihindari karena berimbas kepada banyak pihak, misalnya, kompetisi Liga 1 disebut makin rentan match fixing karena tidak ada sistem promosi dan degradasi.
Sebelumnya, khalayak sepakbola Indonesia dikejutkan dengan keputusan PSSI yang resmi menghentikan kelanjutan Liga 2 2022/2023.
Baca Juga: Liga 2 Dihentikan, PSMS Medan Bubar! Manajemen Jamin 50 Persen Gaji Pemain Hingga Tiket Pulang
Penghentian Liga 2 dilakukan melalui rapat anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI di Gelora Bung Karno (GBK) pada Kamis sore 12 Januari 2023.
Setidaknya terdapat tiga alasan kenapa Liga 2 musim ini dihentikan.
Pertama, ada permintaan dari mayoritas klub Liga 2 untuk menghentikan liga. Hanya saja tidak disebutkan berapa klub yang mengajukan hal ini.
Kedua, penghentian karena sesuai dengan rekomendasi tim Transformasi Sepak Bola Indonesia seusai Tragedi Kanjuruhan.
Tim ini menyebut sarana dan prasarana klub Liga 2 belum memenuhi syarat yang ditetapkan.
Baca Juga: PSMS Medan Merasa Kena PRANK, Liga 2 Dihentikan Saat Memuncaki Klasemen, Latihan Selama Ini Sia-sia
Ketiga, sesuai dengan Peraturan Polisi (Perpol) nomor 10 tahun 2022. Dalam Perpol itu disebutkan periode perizinan kompetisi maksimal 14 hari sebelum waktu pertandingan.
Dampak lainnya yang mungkin sangat mengerikan adalah klub-klub yang berkompetisi kemungkinan akan menjual pertandingan karena promosi dan degradasi ditiadakan.
Ini akan merusak sendi sepakbola Indonesia yang sangat mengharapkan prestasi dan pundi-pundi di tengah berbagai konflik.
Berikut ini deretan dampak buruk Liga 2 dihentikan dilansir dari laman Instagram @goodstats.id:
Bagi Liga 1
• Liga 1 tanpa promosi
• Liga 1 tanpa degdradasi
• Klub yang tidak punya ambisi kemungkinan akan 'menjual' match
• Rentan Match Fixing
Baca Juga: MANTAP! Putu Gede Kembali Dampingi Skuad PSMS Medan, Bersyukur Liga 2 Bisa Kembali Bergulir
Bagi Liga 2
• Klub Liga 2 rugi secara financial
• Klub bisa bangkrut dan menjual lisensi
• Pemain Liga 2 terancam pemutusan kontrak
• Klub dan pemain kemungkinan akan berselisih karena pemutusan kontrak dan sisa gaji. ***