Ada Gula, Ada Semut: 29,5 Persen Penduduk Sumut Ada di Medan dan Deli Serdang

- 27 Januari 2021, 15:11 WIB
Sensus penduduk di Kabupaten Bandung.*
Sensus penduduk di Kabupaten Bandung.* /Pikiran-Rakyat.com/Handri Handriansyah/

JURNAL MEDAN - Gubernur Sumut Edy Rahmayadi ingin meningkatkan penanaman modal atau investasi untuk ketersediaan lapangan kerja dan mendongkrak pendapatan daerah.

Sumut dengan luas wilayah daratan 72,98 ribu km2 memiliki kepadatan penduduk sebanyak 203 jiwa/km2.

Berdasarkan hasil sensus BPS tahun 2020 bahwa 29,5% dari total 14,8 juta jiwa penduduk Sumut tinggal di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang. Gubernur menyebut ini persoalan pemerataan karena sifatnya 'ada gula, ada semut'.

Baca Juga: Abu Janda Trending Usai Ambroncius Nababan Jadi Tersangka, Roy Suryo: Wajar, Ujarannya Menyinggung Umat Islam

Agar sebaran penduduk bisa lebih proporsional, perlu upaya pembangunan kawasan penyangga sehingga masyarakat tidak terkonsentrasi di kota-kota besar saja.

"Sumut itu kan cukup luas (untuk potensi investasi), jadi memungkinkan. Persoalannya, pendapatan daerah itu sangat penting dipikirkan, untuk menggeliatkan perekonomian dalam rangka mengimbangi pertumbuhan penduduk," jelas Edy usai mendengar penyampaian hasil sensus penduduk tahun 2020 dari BPS Sumut, Selasa, 26 Januari 2021.

Gubernur Sumut menyoroti pertambahan penduduk sebesar 1,28% per tahun. Pertambahan tersebut tidak didukung dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi akibat kondisi pandemi Covid-19 yang melanda sejak awal 2020 lalu.

"Yang jelas kondisi ini tidak seimbang (pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi). Itulah yang harus kita evaluasi. Langkah apa yang perlu kita lakukan untuk ini dan tidak boleh terlalu lama," ujar Gubernur Edy.

Baca Juga: Inter Merasa Lebih Kuat Usai Mendepak Milan dari Coppa Italia

Sejauh ini upaya yang telah dilakukan Pemprov Sumut dalam meratakan penyebaran penduduk adalah meningkatkan sektor pertanian, peternakan, dan perikanan.

Upaya itu, kata Edy, selain meningkatkan ketahanan pangan sekaligus ramah atau tidak mengundang terjadinya penumpukan orang yang saat ini harus dihindari guna mencegah penyebaran Covid-19.

"Jadi semakin luas (lahan) dia, berarti semakin aman. Jadi kita melihat itu, sehingga di 2021 ini kita tingkatkan," ujar Edy.

Hasil sensus menyatakan 93,37% penduduk Sumut atau sekitar 13,82 juta jiwa berdomisili sesuai Kartu Keluarga (KK). Sementara 6,63 % atau sekitar 0,98 juta penduduk lainnya tidak tinggal di alamat yang sesuai KK.

Baca Juga: Pesan Pangdam I/BB ke Prajurit TNI di Sibolga: Hati-hati Gunakan Medsos, Jangan Rugikan Satuan

Jumlah ini merupakan indikasi banyaknya penduduk yang bermigrasi dari wilayah tempat tinggal sebelumnya karena sekarang sudah tidak tinggal pada alamat yang tercatat pada KK.

Sebaran penduduk masih terkonsentrasi di Kota Medan. Meskipun luas geografis hanya sebesar 0,36 % wilayah Sumut, ibukota provinsi ini dihuni oleh sekitar 2,44 juta orang atau 16,46 % dari 14,8 juta jiwa penduduk Sumut.

Disusul Kabupaten Deli Serdang dengan jumlah 1,93 juta jiwa atau sekitar 13,05%. Dari dua daerah ini, totalnya 29,5 % atau sekitar 4,37 juta jiwa.

Setelahnya menyusul Kabupaten Langkat, Simalungun, dan Asahan mempunyai sebaran masing-masing sebesar 6,96 %, 6,69% dan 5,20%. Sedangkan kabupaten/kota lainnya dibawah 5%, dengan persentase terendah di Kabupaten Pakpak Bharat (0,35%). ***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah