”Kegiatan dilakukan setiap Minggu membaca buku sekaligus memainkan permainan masyarakat yang kini mulai hilang,” tambahnya.
Karena keterbatasan biaya, Rumah Baca yang dibuat Agung hanya memiliki 110 buku, dengan begitu ia sangat berharap dukungan dari masyarakat baik berupa moril maupun materil demi generasi kita agar terwujudnya cita-cita nasional bangsa.
”Saya sangat mengharapkan donasi buku dari kawan-kawan, bapak ibu semuanya,” pintanya.***