PFI Medan dan KontraS Sumut Kolaborasi, Gelar Pelatihan Advokasi untuk Jurnalis

- 22 Maret 2021, 10:44 WIB
PFI Medan dan KontraS Sumut Kolaborasi, Gelar Pelatihan Advokasi untuk Jurnalis
PFI Medan dan KontraS Sumut Kolaborasi, Gelar Pelatihan Advokasi untuk Jurnalis /jurnalmedan.com/Istimewa

“Kalau kita sudah punya pemahaman yang sama soal advokasi, maka ke depan jika ada kasus-kasus pelanggaran yang menimpa para jurnalis terkait kerja-kerja jurnalistiknya, kita bisa langsung memberikan pendampingan jika korban berkenan,” ujar Rahmad.

Rahmad mengapresiasi KontraS Sumut yang berkenan berbagi ilmu soal advokasi. Rahmad pun mengakui selama ini KontraS adalah organisasi yang fokus pada advokasi kasus-kasus yang ada di tengah masyarakat. Khususnya yang berkaitan dengan pelanggaran yang dilakukan aparat penegak hukum.

Baca Juga: Soal Rahim Ibu Bukan Untuk Lahirkan Koruptor, Ferdinand Hutahaean: Saya Kutip dari Pernyataan Anies Baswedan

Sementara itu, Koordinator KontraS Sumut, Amin Multazam Lubis juga mengapresiasi para peserta pelatihan. Amin melihat, ada semangat dan kemauan yang kuat dari para pewarta foto untuk memahami soal advokasi.

Dalam pelatihan itu Amin menyampaikan banyak pemahaman soal advokasi. Namun yang menjadi catatan penting, advokasi membutuhkan konsistensi dan tanggung jawab. Karena, tak jarang advokasi mengahbiskanwaktu yang tidak sebentar. Sehingga begitu menguras energi baik dari sisi korban ataupun advokat yang mendampingi.

“Dalam advokasi, konsistensi ini yang harus tetap ada. Sehingga komitmen dalam pendampingan juga terjaga. Satu lagi yang tak kalah penting adalah soal tanggung jawab dalma melakukan advokasi,” ujar Amin.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 22 Maret 2021: Semua Rahasia Terbongkar, Masa Lalu Andin Hingga Saksi Kunci Pembunuh Roy

Amin pun mengatakan, KontraS siap menjadi mitra PFI Medan dalam memberikan pemahaman terkait advokasi atau pun diskusi terkait hukum lainnya. Amin berharap, pelatihan advokasi ini bisa menjadi langkah awal untuk mencetak para jurnalis yang melek hukum.

“Intimidasi dan kasus kekerasan memang  menjadi risiko para jurnalis. Sehingga para jurnalis harus punya bekal pemahaman yang kuat untuk mengurangi potensi menjadi korban,” pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x