JURNAL MEDAN - Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani dan Wali Kota Sibolga Jamaluddin Pohan bertemu dengan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono di Kantor KKP, Senin 22 Maret 2021.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Bakhtiar menyampaikan sejumlah fakta dan kondisi nelayan di Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga.
Dalam keterangan tertulis KKP yang diterima Jurnalmedan.com, Selasa 23 Maret 2021, Bakhtiar menjelaskan saat ini setidaknya terdapat 30.000 nelayan pribumi dari Sibolga yang masih aktif melaut.
Hal inilah yang membuat Pemda Tapanuli Tengah dan Pemkot Sibolga merasa bahwa perlu dilakukan pengembangan sub sektor perikanan tangkap agar hasilnya bisa lebih optimal dan besar.
Baca Juga: Rizal Ramli Ingatkan Demokrat Tidak Dikelola Seperti Partai Keluarga, Pendukung AHY Meradang
Salah satu kebutuhan dalam melakukan pengembangan tersebut adalah kebutuhan cold storage yang dapat digunakan oleh pengusaha untuk menyimpan hasil tangkap sebelum dipasarkan.
“Ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan, Bapak Menteri. Salah satunya adalah kesulitan yang tengah dialami oleh pelaku home industry. Hal ini disebabkan kurangnya fasilitas cold storage dan pengering ikan di tempat kami,” ucap Bakhtiar yang dibenarkan oleh Wali Kota Sibolga, Jamaluddin Pohan.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Trenggono meminta jajarannya memastikan bahwa KKP akan melakukan pengecekan di lapangan, melakukan pembinaan kepada nelayan, serta penggalian potensi di wilayah tersebut termasuk data perputaran ekonominya baik dari aktivitas pendaratan kapal maupun kegiatan lainnya.