Network
JURNAL MEDAN - Pendi Hasibuan, 50 tahun, seorang Supir, mengaku bahwa, badan Jalan yang terlalu sempit di Jalinsum Simirik, Kelurahan Batunadua Julu, Kecamatan Batunadua, Kota Padangsidimpuan, menjadi salah satu sebab kerap terjadi kecelakaan di kawasan tersebut.
“Dari Palsabolas (Tapanuli Selatan) ke Padangsidimpuan, ini jalan paling rawan (kecelakaan),” kata Pendi usai saksikan rekannya sesama Supir yang baru saja kecelakaan di Jalinsum Simirik, pada Senin 12 Desember 2022 sore.
Menurut Pendi, kondisi Jalan yang menurun, mengakibatkan rem kenderaan, terutama Truk, saat berada di Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, mulai panas. Dari Palsabolas ke Jalinsum Simirik, akibat badan Jalan sempit, kenderaan sebentar-sebentar ngerem, membuat makin panas remnya.
“Makanya (kenderaan) terjadi kehilangan rem atau blong,” ucapnya.
Atas situasi tersebut, Pendi meminta ke pemerintah terkait, agar mengupayakan pelebaran Jalinsum Simirik guna menghindari terjadinya kecelakaan di kemudian hari. Menurut Pendi, rekan-rekannya sesama Supir banyak yang enggan melintas lewat jalur tersebut.
“Saya terus terang aja ya, kawan-kawan saya (Supir) segan (enggan) lewat dari sini. Kalau kita aja (Supir lokal) yang lewat dari sini, berarti peningkatan (perekonomian) kita gak ada (berkurang),” imbuhnya.
Baca Juga: Download MP3 Lagu Hidup Tanpamu oleh Keisya Levronka, Gratis di YouTube, Tanpa Aplikasi
Ia mencontohkan jika melintas di Kelok Sembilan, Sumatera Barat, rata-rata Truk atau mobil besar yang mengakses Jalan di sana. Menurutnya, Supir lebih memilih lewat akses yang jauh asal selamat, daripada melintas di kawasan Jalinsum Simirik.
