Network
JURNAL MEDAN - Senator AS Tammy Duckworth menyarankan Pentagon menemukan cara untuk memeriksa kebiasaan bermedia sosial personil militer. Menurut dia, beberapa anggota militer memang menunjukkan kecenderungan terhadap pandangan ekstremisme.
"Ini bukan hal baru, tapi saya akan memberi tahu Anda bahwa saya telah melihat selama dua dekade terakhir ini radikalisasi yang berkembang dari dalam militer. Dan saya pikir sebagian darinya datang dengan konsumsi media sosial," kata Duckworth, pensiunan Letnan Kolonel Angkatan Darat dilansir The Hill, Senin 29 Maret 2021.
Duckworth adalah mantan pilot tempur AS di Perang Irak. Dia pernah berdiskusi dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin tentang perlunya memahami informasi yang diterima personil militer yang berusia muda.
Baca Juga: Adu Argumen JPU dan Rizieq Shihab, Saling Sanggah Pakai Hadis Nabi
Perlu diperhatikan konten yang ada di perangkat pribadi mereka. Termasuk apakah para personel militer ini dilatih untuk mengenali informasi palsu atau hoaks.
Selain itu, Duckworth meminta Departemen Pertahanan AS memperketat seleksi, misalnya, dengan mencari tahu alasan seseorang masuk militer. Apakah ada kecenderungan ekstrimis dari pendapat mereka, termasuk memantau media yang menjadi rujukan mereka.
Ekstremisme di AS menjadi perhatian khusus setelah serangan 6 Januari di Capitol Hill yang menemukan fakta hampir 25% orang yang didakwa terkait dengan pemberontakan, memiliki hubungan dengan militer.
Pentagon kemudian mengakui bahwa supremasi kulit putih dan kelompok pinggiran serupa "dengan sangat agresif merekrut calon veteran". Saat peristiwa Capitol Hill mereka ini menjadi kelompok milisi.
Baca Juga: KPAI Terbitkan 6 Rekomendasi Tanggapi SKB 4 Menteri Terkait Sekolah Tatap Muka Dimulai Bulan Juli
