Kisah Syeikh Abu bin Hasyim, Ibadah Sepanjang Hidupnya Tapi Tidak Termasuk Golong Pecinta Allah. Ini Sebabnya

3 April 2021, 07:23 WIB
Mengerjakan sholat lima waktu sehari semalam adalah kewajiban bagi umat muslim. /Pixabay/

JURNAL MEDAN - Ibadah yang dilakukan seseorang, semestinya memiliki dampak sosial bagi lingkungan sekitarnya. Ibadah yang dilakukan harusnya menumbuhkan tenggang rasa dan solidaritas terhadap mereka yang kesulitan.

Dikutip dari buku Mukasyafatul Qulub Karya Imam Al Ghazali, diceritakan sebuah kisah tentang Syeikh Abu Bin Hasyim yang sudah beribadah sepanjang hidupnya, tapi tidak termasuk dalam golongan pencinta Allah SWT.

Syeikh Abu bin Hasyim diceritakan merupakan sosok ahli ibadah dan salat tahajjudnya tidak pernah putus.

Dia juga tidak pernah tidak konsisten melukakan ibadah-ibadah lainnya. Semua dilakukan secara konsisten.

Baca Juga: Disanksi AS Sepanjang 2020, Huawei Malah Bukukan Kinerja Positif Pendapatan $136,7 Miliar

Baca Juga: Sinopsis Drama Turki Zalim 2 April 2021: Cemre Jadi Pesakitan Akibat Sikapnya Memarahi Ceren

Lalu pada satu malam, saat hendak mengambil air wudhu untuk sholat malam atau tahajjud, beliau dikejutkan oleh kehadiran satu makhluk yang duduk di tepi telaganya.

Beliau menegur dan bertanya, “Wahai hamba Allah, siapakah Engkau?”

Sambil tersenyum, makhluk itu berkata; “Aku Malaikat utusan Allah".

Abu Bin Hasyim terkejut tapi sekaligus bangga karena telah didatangi oleh malaikat yang mulia. Apalagi di saat akan melakukan ibadah malamnya.

Beliau lalu bertanya, “Apa yang sedang kamu lakukan di sini?”

Baca Juga: Wuih, Cegah Korupsi Kini Bisa Pakai Aplikasi Jaga Stranas PK

Malaikat itu menjawab, “Aku disuruh mencari hamba-hamba pencinta Allah.”

Malaikat itu memegang sebuah kitab tebal di tangannya. Syeikh Abu bin Hasyim pun bertanya; “Wahai Malaikat, buku apakah yang engkau bawa?”

Malaikat menjawab; “Buku ini memuat nama-nama hamba-yang masuk dalam daftar pencinta Allah.”

Mendengar jawaban Malaikat itu, Abu bin Hasyim berharap dalam hati kiranya namanya ada dalam daftar nama-nama yang dicatat sebagai precinta Allah itu.

Maka ditanyalah kepada Malaikat. “Wahai Malaikat, adakah namaku di situ ?”

Sang Syeikh sangat yakin jika namanya ada di dalam buku itu. Tentu karena amalan ibadahnya yang selama ini tidak putus-putus dalam mengerjakan solat tahajud setiap malam, berdo’a dan juga bermunajat kepada Allah SWT di sepertiga malam, setiap hari.

Baca Juga: Wuih, Cegah Korupsi Kini Bisa Pakai Aplikasi Jaga Stranas PK

“Baiklah, aku carikan namanya,” kata Malaikat sambil membuka kitab besarnya.

Dan, ternyata sang Malaikat itu tidak menemukan nama Abu bin Hasyim dalam buku tersebut.

Tidak percaya, Syeikh Abu bin Hasyim meminta Malaikat mencari namanya sekali lagi.

“Betul... namamu tidak ada dalam buku ini!” kata Malaikat.

Abu bin Hasyim pun gementar, sedih bercampur takut, dan jatuh tersungkur di depan Malaikat, menangis sekerasnya.

“Rugi sekali diriku yang selalu tegak berdiri di setiap malam dalam tahajud dan munajat, tetapi namaku tidak masuk dalam golongan para hamba pencinta Allah,” ratapnya.

Baca Juga: Popularitas Demokrat Menanjak dan AHY Makin Kuat, Pengamat: Tetap Jadi Oposisi

Melihat itu, Malaikat berkata, “Wahai Abu bin Hasyim! Bukan aku tidak tahu engkau bangun setiap malam ketika yang lain tidur. Engkau mengambil air wudhu dan menahan dinginnya malam ketika orang lain terlelap dalam kehangatan buaian malam. Tapi tanganku dilarang Allah menuliskan namamu.”

“Apakah gerangan penyebab sehingga engkau dilarang oleh Allah menuliskan namaku?” tanya Abu bin Hasyim.

Malaikat kemudian menatapnya dan berkata: “Engkau memang bermunajat kepada Allah, tapi engkau pamerkan dengan rasa bangga ke mana-mana.

Engkau asyik beribadah memikirkan diri sendiri. Sedang di kanan kirimu ada orang sakit, ada orang lapar, ada orang sedang sedih, tidak engkau tengok dan perhatikan. Mereka itu mungkin ibumu, mungkin adikmu, mungkin sahabatmu. Atau mungkin juga cuma saudara seagama denganmu, bahkan mungkin cuma sekadar saudara sesama manusia, dan tetanggamu.

Baca Juga: Pilih Pria Tampan Atau Pintar? Ini Jawaban Sera Kutlubey, Si Cantik Pemeran Cemre di Drama Turki Zalim

Tapi kenapa engkau tak peduli pada mereka? kenapa?

Bagaimana mungkin engkau dapat menjadi hamba pencinta Allah jika engkau tidak pernah peduli dan mencintai hamba-hamba yang Allah ciptakan?”

Demikian malaikat menyampaikan kepada Abu bin Hasyim, seolah menasehati atas kelalaian yang selama ini dilakukannya. Mendegar itu Abu bin Hasyim seperti? disambar petir di siang hari. Dia tersadar kini jika ibadah manusia tidaklah sekedar kepada Allah semata (hablumminAllah), tetapi juga kepada sesama manusia (hablumminannas), bahkan juga kepada alam.***

Editor: Sunardi Panjaitan

Tags

Terkini

Terpopuler