JURNAL MEDAN - Raksasa teknologi global Huawei mencatatkan pendapatan sepanjang tahun 2020 sebesar CNY891,4 miliar (US$136,7 miliar), naik 3,8% year-on-year (yoy).
Laba bersih meningkat 3,2% yoy mencapai CNY64,6 miliar (US$9,9 miliar). Kinerja positif itu diraih di tengah tantangan pandemi dan sanksi AS (Amerika Serikat).
Sepanjang 2020 Huawei berhasil memastikan bisnis operatornya stabil di lebih dari 1.500 jaringan di lebih dari 170 negara dan wilayah. Ini banyak membantu kegiatan pekerjaan jarak jauh, pembelajaran online, dan belanja online selama lockdown akibat Covid-19.
Baca Juga: DPP Perikhsa: Senjata Api dan Airsoft Gun Bukan Untuk Pamer Kekuatan, Gagah-gagahan, dan Arogansi
Menggandeng berbagai operator telekomunikasi di seluruh dunia, Huawei memberikan pengalaman konektivitas superior dengan lebih dari 3.000 proyek inovasi 5G di lebih dari 20 industri, seperti pertambangan batu bara, produksi baja, pelabuhan, dan manufaktur.
Di Indonesia, Huawei menghadirkan solusi bagi para dokter di RSPAD Gatot Soebroto dan RS Pertamina Bina Medika (Pertamedika) untuk melawan pandemi secara efektif. Menggunakan AI-assisted CT Scans, rumah sakit 6 kali lebih cepat dalam melakukan diagnosis Covid-19 dengan tingkat akurasi 93%.
Sementara itu, peluncuran HarmonyOS dan ekosistem Huawei Mobile Services (HMS), bisnis konsumen Huawei bergerak maju dengan strategi Seamless AI Life (1 + 8 + N) guna memberikan pengalaman teknologi cerdas kepada konsumen di semua perangkat dan skenario.
Fokus pada smart office, pusat kebugaran dan kesehatan, smart home, easy travel, dan hiburan.
Baca Juga: Wuih, Cegah Korupsi Kini Bisa Pakai Aplikasi Jaga Stranas PK