Mengapa Allah Ikat Setan, Tutup Pintu Neraka dan Membuka Lebar-lebar Pintu Surga Selama Bulan Ramadan?

- 16 April 2021, 17:33 WIB
Ilustrasi Ramadan
Ilustrasi Ramadan /Pixabay / mohamed_hassan/

JURNAL MEDAN - Bagi umat Islam hadirnya bulan Ramadan sangat dinanti-nantikan. Sebab, bulan ini banyak keutamaannya dibandingkan bulan-bulan hijriah lainnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan keutamaan-keutamaan yang sangat banyak pada bulan Ramadan sebagaimana dijelaskan di bawah ini.

Keutamaan bulan ini hendaknya membuat kita semangat untuk benar-benar menggunakan waktu sebaik-baiknya di dalam bulan Ramadan. Betapa tidak, alangkah ruginya di bulan ini Allah Subhanahu wa Ta’ala 'mengobral' pahala.

Baca Juga: Saidiman Ahmad ke Warganet: Cocok Gak Orang Ini Masuk Kabinet?

Bulan Al Quran

Mengapa Ramadan disebut bulan Al Quran? Sebab, di bulan Ramadan diturunkan Al-Qur’an, atau yang dimaksud dengan bulan Al-Qur’an adalah Ramadan adalah satu-satunya bulan yang diperintahkan untuk membaca lebih banyak Al-Qur’an.

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menurunkan Al-Qur’an kitab-Nya yang agung sebagai petunjuk untuk manusia dan sebagai obat penyembuh untuk orang-orang yang beriman, yang memberikan petunjuk kepada jalan yang paling lurus, menjelaskan jalan yang diberikan petunjuk pada malam Qadar dari bulan Ramadan yang penuh dengan berkah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala yang memiliki ‘Arsy yang agung berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 185:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Bulan Ramadan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan keterangan yang jelas dari petunjuk tersebut dan sebagai pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Barangsiapa yang menyaksikan dari kalian bulan, maka hendaklah dia berpuasa...” (QS. Al-Baqarah: 185)

Baca Juga: Akun YouTube Atta Halilintar Dibobol, Pakar: Pelaku Bisa Darimana Saja, IP Address Bisa Dipalsukan

Allah Subhanahu wa Ta’ala memberkahi hambanya yang sangat memanfaatkan semaksimal mungkin bulan Ramadan yang diturunkan di dalamnya Al-Qur’an dan menetapkan apa yang ada setelahnya dengan huruf (ف artinya: “maka barangsiapa”), ini memberikan faidah sebab. Yaitu bahwa sebab pemilihan Ramadan sehingga menjadi bulan puasa karena di dalamnya diturunkan Al-Qur’an.

Setan Diikat, Pintu Surga Dibuka Lebar, Pintu Neraka Ditutup

Ramadan juga bulan penuh berkah sehingga keburukan menjadi sedikit di muka bumi, yang mana para setan dan pemimpin-pemimpin jin diikat dengan rantai dari besi. Maka mereka tidak bisa leluasa untuk merusak manusia sebagaimana mereka leluasa untuk merusak manusia pada selain bulan Ramadan.

Baca Juga: Akun YouTube Gen Halilintar Terkena Hack, Ini Cara Recovery-nya!

Disebabkan kesibukan kaum muslimin dengan puasa yang didalamnya terdapat penahan terhadap syahwat, dan sebab kaum muslimin disibukkan dengan membaca Al-Qur’an dan juga seluruh ibadah-ibadah yang memperbaiki dan mensucikan jiwa-jiwa. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana orang-orang sebelum kalian berpuasa agar kalian bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)

Oleh sebab itulah ditutup pintu-pintu neraka jahanam dan dibukakan pintu-pintu surga karena amal shalih di dalamnya banyak dan ucapan-ucapan yang baik juga banyak. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ وَسُلْسِلَتْ الشَّيَاطِينُ

“Jika telah datang Ramadan, dibukakan pintu-pintu surga (di dalam riwayat Muslim disebutkan: ‘dibukakan pintu-pintu rahmat’) dan ditutup pintu-pintu neraka dan diikat dengan rantai para setan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Itu semua terjadi pada malam pertama dari bulan yang penuh berkah ini. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتْ الشَّيَاطِينُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَيُنَادِي مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنْ النَّارِ وَذَلكَ كُلُّ لَيْلَةٍ

“Jika pada malam pertama bulan Ramadan, para setan diikat dengan rantai dan juga para pemimpin-pemimpin jin. Pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun darinya yang terbuka. Pintu pintu surga dibuka, tidak ada satu pintu pun darinya yang tertutup. Kemudian ada suara yang berseru: ‘Wahai pencari kebaikan, sambutlah bulan Ramadan. Wahai pencari keburukan, cukupkan di dalam bulan Ramadan’. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari api neraka dan itu di setiap malam.” (HR. Tirmidzi)

Malam Lailatul Qadar

Keutamaan dari bulan Ramadan bisa kita lihat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan Al-Qur’an di dalam bulan Ramadan. Dari sini kita bisa analogikan dengan hal-hal yang macam-macam, diantaranya:

  • Kalau begitu hari yang paling termulia di sisi Allah adalah bulan yang diturunkan di dalamnya Al-Qur’an. Maka ini mengkonsekuensikan untuk dikhususkan hari-hari tersebut dengan amalan-amalan tambahan. Yang menunjukkan akan hal ini adalah apa yang disebutkan dalam dalil-dalil tentang berburu Lailatul Qadar dan mengkhususkan Lailatul Qadar dengan tambahan-tambahan amal ibadah. InsyaAllah hal itu akan dijelaskan secara rinci pada pembahasan Lailatul Qadar.
  • Kalau kita mendapat nikmat dari Allah (diantaranya masuk dalam bulan Ramadan kemudian mendapati Lailatul Qadar yang keutamaannya sangat luar biasa), maka ini mengkonsekuensian kita untuk bersyukur kepada Allah. Dan salah satu bentuk syukur kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah beramal ibadah. Oleh sebab itulah ditambahkan amal ibadah saat 10 hari terakhir bulan Ramadan yang diharapkan Lailatul Qadar padanya.

Yang menunjukkan akan makna ini adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala Sang Maha Pencipta, setelah Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan nikmat secara sempurna bulan Ramadan, Allah berfirman:

وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Dan hendaklah kalian menyempurnakan jumlah bilangan hari-hari puasa, dan hendaklah kalian bertakbir (mengagungkan Allah Subhanahu wa Ta’ala) atas apa yang Allah Subhanahu wa Ta’ala tunjuki kepada kalian petunjuk, dan agar kalian bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (QS. Al-Baqarah: 185)

Artinya ketika kita tahu keutamaan Ramadan adalah Lailatul Qadar, maka salah satu yang patut diperhatikan adalah ketika seseorang mendapatkan nikmat Allah di dalam bulan Ramadan (yaitu adanya Lailatul Qadar yang beramal ibadah di dalamnya lebih baik daripada beramal ibadah 1000 bulan), maka pada saat itu kita wajib bersyukur, dan tanda orang yang bersyukur adalah dia memperbanyak ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

فَإِذَا قَضَيْتُمْ مَنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ آبَاءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا

Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu.” (QS. Al-Baqarah: 200)

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x