JURNAL MEDAN - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat, Gusrizal Gazahar menyebut ada beberapa tokoh-tokoh khususnya di Jakarta yang terlalu lebay dan membesar-besarkan aturan memakai jilbab di SMKN 2 Padang.
Menurut Gusrizal, ada sejumlah tokoh di Jakarta yang terlalu gampang menuduh aturan ini sebagai antikebhinekaan dan intoleran. Padahal mereka tidak pernah mendengarkan kronologinya secara langsung.
"Pertanyaannya apakah mereka sudah mendengarkan kronologisnya," tanya Gusrizal sebagaimana dipetik dari Antara, Selasa 26 Januari 2021.
Baca Juga: Begini Cara Pedadang Retail Kopi Medan Bertahan Ditengah Pandemi
Baca Juga: Hari ini MK Gelar Sidang Perkara 35 Sengketa Pilkada 2020, Termasuk Pilkada Kota Medan?
Menurutnya, banyak pihak menilai ada pemaksaan untuk memakai jilbab terhadap siswi non Muslim di Padang.
"Coba buktikan orang yang menuduh ini pemaksaan. Jadi saya melihat ini bukan hanya perkara SMK saja, ini ada masalah lain yang ditujukan ke Sumatera Barat," katanya.
Dia pun mengingatkan kepada semua pihak untuk tidak asal berkomentar sebelum mendapatkan penjelasan lengkap tentang apa yang sebenarnya terjadi.
"Saya sendiri telah konfirmasi ke pihak pemerintah daerah apa yang sebenarnya terjadi di SMKN 2 Padang," kata dia.