Jelang Harlah ke 95, Bamusi Ungkap Kedekatan NU dengan Bung Karno

- 30 Januari 2021, 14:06 WIB
Logo Harlah NU ke 95
Logo Harlah NU ke 95 /Ahmad Fiqi Purna/Instagram/nahdlatululama

 

JURNAL MEDAN- Sekretaris Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) mengatakan Nahdlatul Ulama (NU) sangat dekat dengan Presiden pertama Republik Indonesia (RI) Bung Karno.

Hal tersebut diungkapkan Nasyirul menjelang menjelang peringatan hari lahir NU yang ke-95 pada 31 Januari 2021.

Nasyirul Falah Amru mengatakan Bung Karno sering meminta nasihat para ulama NU sebelum mengeluarkan keputusan penting terkait bangsa dan negara ini.

Baca Juga: Pemprov Jakarta Lanjutkan Revitalisasi JPO Karet Sudirman yang Sempat Tertunda Akibat Pandemi

"Seperti ketika Bung Karno merumuskan Pancasila, beliau selalu meminta dawuh dari Hadratusysyaikh, dan putranya yang juga ayah dari Gus Dur, yakni K. H. Abdul Wahid Hasjim," kata Gus Falah di Jakarta, Sabtu 30 Januari 2021.

Gus Falah yang juga Bendahara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini melanjutkan kedekatan Bung Karno dengan NU juga tampak, tatkala Sang Proklamator ingin mengundang para tokoh agama untuk menggelar suatu pertemuan.

Bung Karno pun meminta saran dari KH Wahab Hasbullah tentang nama yang cocok untuk pertemuan tersebut.

Baca Juga: Din Syamsuddin: Penghinaan Terhadap Saudara Kami Natalius Pigai Melanggar Agama, Pancasila, dan Memecah Belah

"Dan KH Wahab Hasbullah pun menyarankan kepada Bung Karno untuk menamakan pertemuan tersebut 'Halal bi Halal'," katanya.

Contoh kedekatan Bung Karno dengan NU lainnya juga tampak dalam peristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI. Kala itu, Bung Karno sowan kepada Hadratusysyaikh KH Muhammad Hasyim Asy'ari sebelum memproklamasikan kemerdekaan RI.

"Hadratusysyaikh pun mengusulkan kepada Bung Karno agar memproklamirkan kemerdekaan Indonesia di hari Jumat yang merupakan penghulu nya hari, serta di bulan Ramadhan yang merupakan penghulunya bulan," ucapnya.

Baca Juga: Soal Cuitan 'Islam Arogan', Bareskrim Polri: Senin, Abu Janda Akan Dipanggil dan Diperiksa

Bung Karno, lanjut Gus Falah memang sangat mencintai NU. Kecintaan Bung Karno terhadap NU disampaikan secara eksplisit saat muktamar NU ke 23 pada 28 Desember 1962.

“Saya sangat cinta sekali kepada NU. Saya sangat gelisah jika ada orang yang mengatakan bahwa dia tidak cinta kepada NU. Meski harus merayap, saya akan tetap datang ke muktamar ini, agar orang tidak meragukan kecintaan saya kepada NU!,” kata dia menyebutkan pernyataan Bung Karno

Dan sejarah pun mencatat, menurutnya Bung Karno pada 1954 diangkat sebagai Waliyy Al-Amr Al-Daruri Bi Al-Syaukah oleh NU, yang bermakna pemimpin nasional dalam keadaan darurat dengan kewenangan mutlak.

Baca Juga: Jadwal Acara NET TV Hari Sabtu 30 Januari 2021, Saksikan NET Turkish: Hercai dan Indonesia's Next Top Model

Berbagai peristiwa itu, lanjut Gus Falah membuktikan hubungan Bung Karno yang nasionalis, dengan NU sangat dekat. Kedua nya bergandengan tangan erat menyelamatkan bangsa Indonesia dari penjajahan.

Kedekatan itu terus berlanjut hingga kini. Gus Falah menyatakan, PDI Perjuangan sebagai partai nasionalis yang mengusung ajaran Bung Karno sangat dekat hubungannya dengan NU.

"Semangat yang dikobarkan NU, yakni Hubbul Wathan Minal Iman yang bermakna bahwa mencintai Tanah Air adalah sebagian dari iman, sangat sesuai dengan spirit nasionalisme yang digelorakan PDI Perjuangan," katanya.

Baca Juga: Jadwal Acara ANTV Hari Sabtu 30 Januari 2021: Ada Deretan Drama India Uttaran, Jodha Akbar dan Radha Krishna

Maka lanjut dia seluruh kader PDI Perjuangan termasuk dirinya yang juga sekaligus kader NU, turut mengucapkan Selamat Hari Lahir NU yang ke 95, yang jatuh pada 31 Januari.***

 

Editor: Ahmad Fiqi Purba

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah