Network
JURNAL MEDAN - Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengingatkan bahwa komitmen desa melawan narkoba tidak bisa diselesaikan secara terpisah-pisah.
Butuh komitmen bersama agar semua pihak tegas melawan narkoba yang kini sudah masuk ke desa. Hal ini diungkapkan Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar saat meninjau pilot project Desa Bersih dari Narkoba (Bersinar) di Desa Cipendawa, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa 23 Maret 2021.
Menurut Gus Menteri, sapaan Abdul Halim Iskandar, Kemendes PDTT terus berupaya dengan pihak terkait melakukan pencegahan beredarnya narkoba di desa-desa seluruh Indonesia.
Baca Juga: Perpanjang PPKM Mikro Hingga 5 April 2021, Anies Baswedan Imbau Warga Agar Tahan Diri Keluar Rumah
"Pencegahan narkoba di desa tidak bisa dilakukan sendiri, harus dilakukan bersama-sama. Mulai dari pemerintah, tokoh agama, tokoh adat bahkan warga masyarakat itu sendiri. Jadi, di mana pun kita berada, ketika bicara tentang desa bersih dari narkoba itu menjadi tanggung jawab semua pihak," jelas Gus Menteri dalam keterangannya, Selasa 23 Maret 2021.
Peninjauam pilot project Desa Bersinar di Cianjur dihadiri Kepala BNN Petrus Golose; Dirjen Bina Pemdes Kemendagri Yusharto Huntoyungo; dan Wakil Gubernur Jawa Barat UU Ruhzanul Ulum; serta Bupati Cianjur Herman Suherman.
Desa Bersinar cukup strategis karena setidaknya terdapat 74.961 desa di seluruh Indonesia yang harus betul-betul memiliki daya tahan, daya tangkal, terhadap peredaran narkoba.
"Saya mengucapkan terima kasih yang luar biasa kepada Menteri Desa PDTT yang amat sangat luar biasa membantu dalam kaitannya dengan program ini (Desa Bersinar), sehingga desa bisa bebas dari narkoba. Desa bersinar, Indonesia bersinar," kata Kepala BNN Petrus Golose.
Baca Juga: Suara Munarman Meninggi ke JPU: ini Giliran Saya, Saudara Diam!
