"Ini yg bikin demokrasi RI jeblok ke rangking 102," pungkasnya.
Menpan RB Tjaho Kumolo mengatakan bahwa pemerintah banyak kehilangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) pintar akibat terpapar paham radikalisme dan terorisme.
Hal itu diungkapkan oleh Tjahjo Kumolo saat menghadiri rilis survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) bertajuk tantangan reformasi birokrasi: Persepsi Korupsi, Demokrasi dan Intoleransi di Kalangan PNS.
"Kami banyak kehilangan orang-orang pintar yang seharusnya dia bisa duduk di eselon 1, yang dia seharusnya bisa duduk di eselon 2, yang seharusnya dia bisa menjadi kepala badan atau lembaga tapi dalam TPA (tes potensi akademi) dia terpapar masalah-masalah radikalisme dan terorisme," kata Tjahjo, Minggu 18 April 2021.
Baca Juga: Segera Klaim! Kode Redeem Free Fire 19 April 2021 Terupdate
Tjahjo mengaku bahwa pihaknya telah mengantongi data oknum PNS yang memiliki paham ke arah radikalisme.
"Ini tanpa ampun kami sudah ada datanya, semua lewat medsosnya dia pegang, kemudian kedua PPATK saya kira harus kita cermati secara bersama-sama," katanya.***