Menurut Harus, untuk dapat membantu Palestina itu tidak seperti membalikan telapak tangan.
"Dulu ada (bantuan) yang sampai, tapi banyak juga yang nggak sampai. Problemnya nggak segampang itu. Orang Palestina juga nggak welcome seperti itu," ungkap Haris.
Ia menegaskan, masyarakat Palestina itu memiliki cerita tersendiri yang tidak akan bisa ditemui informasinya di dalam berita.
"Gua punya temen beberapa, nggak banyak. Gua punya temen cewek, mereka juga high heels bos. Mereka itu punya cerita yang nggak akan lu dapet di berita. Dia tau soal pengungsi, tau cara nanganin orang kalau ketembak, dia bisa ceritain kenapa kalau ada orang meninggal, itu dibopong rame-rame bisa geser dari tangan ke tangan, dan itu sesuatu yamg sudah jadi tontonan (masyarakat Palestina)," jelasnya.
Baca Juga: Ingat Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman? Kini Sudah Diangkat Jadi Pangkostrad
Haris kemudian menyarankan jika ada masyarakat Indonesia yang ingin membantu Palestina, sebaiknya jangan meniatkan diri untuk ikut berperang.
"Lu kalau mau ke Palestina, ada banyak varian pekerjaaan yang bisa lu lakukan untuk bantu mereka. Bukan cuma perang," sebut Haris.
Haris juga menanggapi pemberitaan tentang ramainya para pelakor Indonesia yang akan meruntuhkan rumah tangga pria di Israel.
"Soal pelakor, operasinya kemana tuh dia? tempat kopi kan juga nggak banyak di sana, karoke?," celoteh Haris.
Baca Juga: Said Iqbal KSPI Bersama FSPMI Serukan Boikot Indomaret Dimulai 27 Mei 2021