Selain kondisi global, efek perang Rusia vs Ukraina juga memberikan pengaruh terhadap harga komoditas.
Teuku Rifky mengatakan kalau kondisi ini tidak turun cepat bakalan sulit. Pada intinya, kata dia, pemerintah harus memilih skala prioritas.
"Terkait harga komoditas harus ada yang menanggung biayanya. Apakah subsidi atau ada kompensasi kepada pengusaha," ujarnya.
Menurut Rifky, pengusaha mungkin bersedia menanggung pada level tertentu, tetapi kalau sudah merugikan pengusaha tidak akan mau dan malah menambah masalah baru.
"Kalau pemerintah paksa dunia usaha menanggung selisih harga tentu nantinya potensi black market," kata dia.
Pemerintah juga harus melakukan realokasi anggaran, misalnya, apakah dari infrastruktur, kesehatan, atau anggaran vaksin.
"Ini kan masalah prioritas," ujarnya. ***