Sebaliknya serangan gencar dari Persija dipimpin Djamiat Dhalhar, Tan Liong How, dan Van Den Berg berhasil merepotkan lini pertahanan PSMS.
Lini belakang PSMS yang dihuni M. Rasijd, Buyung Bachrum, dan Cornel Siahaan memang kerepotan menghadapi serangan Persija.
Suasana sportif dan fairplay menular ke penonton. Karena permainan yang atraktif tersebut para penonton berulang kali memberikan aplaus untuk kedua tim.
PSMS akhirnya memenangkan laga dengan skor 6-3. Usai pertandingan pemain dari kedua kubu beserta ofisial berangkulan dengan penuh keakraban.
Baca Juga: PSMS Medan Tembus Semifinal AFC Champions Cup 1970 di Teheran, Klub Thailand dan India Dibikin KO
Tak terlihat lagi rasa permusuhan akibat "Insiden Ikada" 26 Desember 1954.
Para pemain kedua klub juga bergandengan tangan bersama memberi hormat dan apresiasi kepada seluruh penonton.
Penonton membalas dengan tepuk tangan meriah dan aplaus. Rasa musuh bebuyutan berubah menjadi persahabatan.
Inilah salah satu momen indah dan bersejarah dalam sepakbola Indonesia di momen HUT RI ke-10 dari dua tim terbaik Indonesia.
Skuad PSMS Medan