Tak puas dengan protes PSMS, Persija kemudian menawarkan untuk mengulangi pertandingan revanche kepada PSMS.
Revanche bukan sekedar pertandingan biasa karena para pemain PSMS dan Persija sebenarnya membutuhkan kebersamaan.
Para pemain menyadari bahwa mereka berbeda saat memakai kostum PSMS maupun Persija, tapi saat berkostum Timnas mereka adalah satu.
Tawaran itu ternyata disambut baik PSMS sehingga disepakati laga PSMS vs Persija berlangsung di Stadion Teladan Medan pada 17 Agustus 1955.
Baca Juga: Biodata Dodi Irawan, Pemain Baru PSMS Medan Untuk Liga 2 2022 Dari Klub Liga 1 Bhayangkara FC
Laga yang digelar tepat 17 Agustus 1955, dibuat untuk memeriahkan Lustrum I PSMS yang diadakan pada Agustus 1955 sekaligus memeriahkan peringatan 10 Tahun Kemerdekaan RI.
Sebelum pertandingan dimulai digelar semacam Guard of Honour untuk menghormati PSMS yang sedang merayakan Lustrumnya.
Laga dipimpin wasit asal Birma (Myanmar) Paul Then. Kapten PSMS Ramlan Yatim dan Kapten Persija Djamiat Dhalhar mendapat kalungan bunga saat memasuki lapangan.
Ramlan dan Djamiat berjalan memasuki stadion diiringi para pemain PSMS dan pemain Persija yang berdiri di sisi kanan dan kiri.