Sejak saat itu, satu per satu akun-akun media sosial awak redaksi Narasi menjadi sasaran percobaan peretasan.
Serangan ini merupakan kasus peretasan terbesar yang dialami awak media di Indonesia, setidaknya dalam empat tahun terakhir.
Sebelumnya kekerasan digital juga dialami oleh media Tempo dan Tirto.***