DKPP Tanya Bukti Intimidasi KPU dan Keterlibatan Istana Dalam Dugaan Kecurangan Verifikasi Parpol

- 8 Februari 2023, 20:39 WIB
Sidang dugaan pelanggaran kode etik penyelenggara Pemilu di DKPP, Rabu, 8 Februari 2023
Sidang dugaan pelanggaran kode etik penyelenggara Pemilu di DKPP, Rabu, 8 Februari 2023 /Arif Rahman/Jurnalmedan.com

Sementara pelapor Jeck Stephen Seba yang bersaksi melalui platform Zoom Meetings mengatakan dirinya selama ini sebagai pelapor merasa terintimidasi oleh KPU.

"Karena kami merasa luar biasa tekanan ke kami selama ini, kami merasa seperti tertampar," ujar Jeck Stephen Seba.

Mendengar jawaban Jeck, Anggota DKPP J. Kristiadi kembali bertanya apakah bentuk nyata intimidasi tersebut.

"Bentuk intimidasi itu seperti apa? Jadi buktinya intimidasi apa? Apakah rekaman, tulisan, atau apa?," ujarnya.

Baca Juga: Waduh, Tak Serius Urus Cuti PNS, DKPP Berhentikan Sementara Empat Penyelenggara Pemilu di Tolikara

Dugaan keterlibatan istana ini pernah mencuat saat Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih melakukan audiensi dengan Komisi II DPR RI pada 11 Januari 2023.

Ketika itu audiensi dilanjutkan secara tertutup karena disebut-sebut dugaan keterlibatan istana sehingga Ketua Komisi II Ahmad Doli Kurnia mengatakan hal ini perlu dikonfirmasi.

Pada waktu itu, dalam bukti percakapan Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih memperdengarkan kalimat: "....bukan hanya kami yang telepon, tapi langsung KPU RI, dan yang terakhir eksekusi adalah Istana."

Ucapan itu diduga diungkapkan oleh salah satu dari 10 anggota KPU yang menjadi terlapor di dalam sidang kode etik DKPP terkait dugaan kecurangan verifikasi parpol.

Baca Juga: Audiensi dengan Kapolri, DKPP Dapat Izin Gunakan Fasilitas Kepolisian Untuk Sidang KEPP di Daerah-daerah

Halaman:

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x