Pengamat Sentil PSSI Soal Dualisme PSMS Medan: Persoalan Mau Dibawa ke Hukum, Hancur Klub dan Kecewa Suporter

1 Juni 2022, 15:17 WIB
PSSI harus mengatasi konflik dan dualisme di tubuh PSMS Medan. /Official PSMS Medan

JURNAL MEDAN - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) diminta tegas menangani kisruh dualisme kepengurusan di PSMS Medan.

Dualisme kepengurusan akan menghancurkan PSMS Medan dan para suporter yang mencintai klub sepenuh hati.

Apalagi kompetisi Liga 2 2022 segera bergulir dengan target harga mati bagi PSMS Medan yaitu promosi ke Liga 1.

Baca Juga: Edy Rahmayadi Tanggapi Polemik PSMS Medan di Kongres PSSI 2022, Saya Akan Ambil Tindakan Hukum

Pengamat sepakbola Sumut Indra Efendi Rangkuti mengatakan induk PSSI harus tegas mengenai konflik dan dualisme kepengurusan di PSMS Medan.

Ketidaktegasan PSSI terlihat dari undangan Kongres PSSI yang berlangsung di Bandung pada Senin 30 Mei 2022.

PSSI diketahui mengundang PSMS Medan versi Kodrat Shah sementara kubu PSMS Medan kubu Edy Rahmayadi mengaku kaget tidak diundang.

Kedua belah pihak mengklaim sama-sama paling benar. Kodrat Shah mengaku diundang secara resmi oleh PSSI.

Baca Juga: Hadir di Kongres PSSI Tahun 2022 Sebagai Wakil PSMS Medan, Kodrat Shah Tegaskan Dirinya CEO PSMS Yang Diakui

Sedangkan PSMS Medan versi Edy Rahmayadi juga mengklaim resmi berdasarkan RUPS dan berhak mengikuti Kongres PSSI, tetapi tidak mendapat undangan.

"Kita harus melihat persoalan ini secara netral, maka PSSI harus memberikan klarifikasi," kata Indra Efendi Rangkuti kepada Jurnal Medan, Rabu, 1 Juni 2022.

PSSI, kata Indra, satu-satunya pihak yang bisa menjawab persoalan ini karena dualisme PSMS bicara pengakuan serta legalitas di Kongres PSSI.

"Ini kan kayak pesta pernikahan. Si A diundang, si B tidak diundang. Nah, yang tahu tentunya tuan rumah (PSSI) yang mengundang kan," jelas Indra.

"PSSI kan punya AD/ART soal ini," tegasnya.

Baca Juga: Buruk Rupa Wajah Sepakbola Indonesia, Ngaku Profesional, Gaji Wasit Tak Dibayar, Masih Ngomong Prestasi?

Persoalan Hukum

Indra juga menyinggung kedua belah pihak dualisme PSMS Medan yang berencana membawa persoalan ke ranah hukum.

Indra memperingatkan bahwa persoalan hukum akan membuat PSMS Medan terganggu dalam melakukan persiapan menuju Liga 2 2022.

Apalagi kompetisi rencananya bergulir Agustus 2022 sementara suporter sudah merindukan tim kesayangannya promosi ke Liga 1.

"Kalau mau dibawa ke ranah hukum nanti yang kacau kan PSMS Medan sendiri. Kita harapkan ini bisa diselesaikan kepala dingin," ujarnya.

Baca Juga: Mental Pemain Muda PSMS Medan Acakadut, Terbukti Saat Digulung PSAD 5-0, Begini Reaksi Keras I Putu Gede

"Akan lebih baik lagi PSSI bersuara menengahi konflik ini," tegasnya.

Hingga saat ini kedua pihak yang mengklaim sebagai pemilik PSMS Medan belum melakukan pertemuan.

PSSI selalu federasi juga belum bersuara. Bagaimana sebenarnya PSSI melihat konflik ini sehingga tidak menghancurkan salah satu klub masyarakat Sumut. ***

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler