Dalam rujukan itu, terdapat perkiraan intelijen singkat soal kerawanan laga Arema FC vs Persebaya yang memprediksi bisa saja terjadi kerusuhan.
"Mohon bantuannya kepada Panpel Arema FC agar mengajukan surat permohonan perubahan jadwal pertandingan sepak bola BRI Liga 1 Tahun 2022 kepada PT. Liga Indonesia terkait rencana pertandingan sepak bola antara Arema FC vs Persebaya pada hari Sabtu tanggal 1 Oktober 2022 yang sedianya main pada pukul 20.00 WIB agar diajukan menjadi pada pukul 15.30 WIB dengan pertimbangan keamanan," demikian tulis surat dari Kapolres Malang.
PT LIB kemudian memberikan respons dengan menyatakan permintaan kepada Arema FC untuk berkoordinasi dengan pihak keamanan, dalam hal ini, Kapolres Malang untuk TETAP melaksanakan pertandingan Arema FC vs Persebaya.
"Dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan," demikian pernyataan yang tertera di surat PT LIB.
Hingga Minggu pagi jumlah korban tewas akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan mencapai 127 orang, menurut informasi resmi kepolisian.
Kemungkinan jumlah korban akan bertambah karena kebanyakan korban tewas saat dilarikan ke rumah sakit atau sedang dirawat di RS.
Sementara Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta mengakui tembakan gas air mata membuat penonton berkumpul di satu titik.
"Terjadi penumpukan di dalam, proses penumpukan itulah terjadi sesak napas kekurangan oksigen," ujar Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta saat konferensi pers terkait kerusuhan ini.