Warga Simpang Dayak Ujung Kubu - Nibung Hangus Resahkan Kondisi Jalan

- 25 Januari 2021, 03:55 WIB
Truk Pembawa Metarial Jalan Terbenam
Truk Pembawa Metarial Jalan Terbenam /Marzuki Manurung/Jurnal.Medan

JURNAL MEDAN - Pada tiga bulan terakhir kondisi jalan akses Kebun Kelapa - Simpang Dayak dusun IX Desa Ujung Kubu Kecamatan Nibung Hangus Kabupaten Batubara - Sumatera Utara semakin mengkhawatirkan.

Kondisi jalan ini semakin diperparah akibat truk besar yang lewat membawa metarial pembangunan desa sebelah Pematang Rambai, sehingga jalan semakin hancur akibat truk yang melintas melebihi kapasitas jalan.

Kondisi inilah membuat masyarakat pengguna jalan tersebut merasa resah, sehingga di musim hujan mereka 'kelicinan' sedangkan di musim panas mereka menghirup debu jalanan yang berterbangan dari jalan akibat lintasan kendaraan.

"di musim hujan locah, dimusim koring makan abu" demikian yang dikeluhkan Warti pemilik warung di simpang jalan.

Baca Juga: Perlunya Budaya 'Irfani dalam Menanggapi Gagasan

Truk besar melintasi jalan tersebut melebihi kapasitas jalan sehingga tak jarang terbenam, sehingga jalan akses Ujung Kubu Kota - Sei Balai itu bagaikan kubangan kerbau di petak sawah.

"orang itu (truk besar) tak berani lewat dari pokan (Tanjung Tiram), tak dikasi orang tuh, cumo dari sinilah orang tu bebas" demikian disampaikan Bah Enan seorang pedagang Kelapa di Simpang Dayak. "Ondak didatangkan (Melapor) elok o Kepala Desa ne" lanjutnya untuk mengadukan nasib yang sedang dihadapi masyarakat setempat. "koboan kami dah resah dengan kondisi ini" pungkasnya. "mintak bolokan jugo jalan sini, jangan di sanan ajo".

Baca Juga: Ini Ayat Alqur’an yang Mewajibkan Perempuan Untuk Menutupi Auratnya

"untunglah maso Corona ne anak2 tak sekolah, kalo sekolah budak2 ne ibo ati menengok o", ujar salah seorang jamaah Mushallah Alhilal Tanah Tinggi.

Kondisi jalan sangat berpengaruh terhadap kondisi ekonomi masyarakat, jika akses jalan parah maka percepatan ekonomipun semakin lamban.

 

"Jalan Sungai Bolai sudah lumayan, jalan Batang Ghambai dibolo, jalan awak tidak" begitulah keluhan mereka.

kendatipun ada sekitaran jalan yang diperbaiki itu kelihatan tidak serius, hanya tambal sulam dengan batu yang dicampur tanah, hal ini sebagaimana yang disampaikan salah seorang warga pedagang kelontong "timbun tanah campuh batu joh"

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Kembali Perpanjang PSBB Hingga 8 Februari 2021

Halaman:

Editor: Marzuki Manurung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x