"Tujuan dari PKM ini yakni mengedukasi Masyarakat bahwa nilai dari benda Artefak Bongal seperti Seruling besi, gelang warna Emas, Anting khas Mongol, manik-manik, pecahan Kendi, Keramik, Bongkahan Batu Akik, rantai besi, Ujung tombak, alat Perakit benang tenun kuno sangat Tinggi nilainya dan sebenarnya tidak bisa ditukar dengan Uang," ujar Asrina.
Dalam konteks LPPM STAIB, kegiatan pengabdian dilakukan dengan merujuk pada nilai-nilai Syariat Islam serta mengintegrasikannya dengan kebutuhan dan permasalahan nyata yang dihadapi oleh masyarakat. Ini memberikan dimensi spiritual dan praktis pada setiap program pengabdian yang dilaksanakan.
Kemudian, Asrina melanjutkan PKM ini memfokuskan kepada artefak seperti koin emas serta mata uang zaman dahulu yang digunakan oleh Kerajaan Bongal.
"Khususnya benda koin emas dan Perak yang bertulisan Arab, koin Tersebut merupakan Mata Uang yg digunakan Masyarakat Kerajaan Bongal untuk Transaksi Jual beli," ungkapnya.
Sebagai penutup, Asrina berharap kegiatan ini bisa mewujudkan Visi STAIB, dimana LPPM STAIB merupakan contoh nyata bagaimana pendidikan tinggi dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi masyarakat. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai agama, pengetahuan akademik, dan kebutuhan masyarakat, LPPM STAIB mampu memberikan dampak positif yang berkelanjutan. Keberadaan LPPM STAIB sebagai lembaga pengabdian kepada masyarakat menjadi cerminan komitmen dalam menjalankan peran sebagai agen perubahan yang peduli pada kesejahteraan masyarakat.
"Kegiatan ini juga dilakukan untuk mewujudkan Visi Sekolah Tinggi Agama Islam Barus khususnya Jurusan Sejarah Peradaban Islam yakni memperbanyak Agenda Penelitian oleh Dosen dan Mahasiswa guna meningkatkan Kualitas hasil penelitiannya sebagai Bahan Ajar dalam melakukan Proses Pendidikan serta membangun Kerjasama dengan stake holder untuk mewujudkan Jaringan kerja di tingkat Regional, Nasional dan Internasional," pungkasnya.***