Hinaan Atau Sindiran? Hacker Eropa dan AS Sebut Cyber Security di Indonesia Seperti Ditangani Bocah 14 Tahun

- 6 September 2022, 18:11 WIB
Foto ilustrasi hacker. Kebocoran data terus terjadi di Indonesia
Foto ilustrasi hacker. Kebocoran data terus terjadi di Indonesia /Freepik.com/freepik

Gimmci mengklaim metode ini berhasil untuk beberapa orang Indonesia hingga situs-situs milik pemerintah Indonesia secara efektif.

Selain menggunakan web browser untuk mengakses situs web, hacker seperti Gimmci juga biasa menggunakan berbagai alat peretasan (hacking tools).

Alat peretasan tersebut digunakan untuk memindai kerentanan situs web yang ditargetkan sebelum menyuntiknya dengan webshell.

Dengan begitu, seorang hacker yang menggunakan webshell bisa mendapatkan akses backdoor langsung ke perangkat lunak server web.

Baca Juga: Link Tutorial Pengisian Aplikasi Data Tenaga Non ASN, Segera Isi Agar Bisa Ikut Seleksi PPPK 2022

"Seolah-olah si hacker itu adalah administrator sistem yang sah dari situs web korban," ujarnya.

Xerxes dan Gimmci melakukan itu semua hanya untuk satu hal yakni uang. Namun lebih dari itu mereka memang mencintai pekerjaan tersebut.

"Motivasi saya adalah uang dan tentu saja ini bukan satu-satunya pekerjaan yang saya lakukan, tetapi saya mencintai pekerjaan ini. Seperti hobi," ujar Xerxes.

Setelah berhasil membobol database sebuah situs Xerxes maupun Gimmci menjualnya ke negara-negara yang disebut tier 2 dan tier 3.

Baca Juga: CISA Luncurkan Kampanye Baru Melawan Ransomware, Pemerintah dan Sekolah Sasaran Empuk Hacker

Halaman:

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah