Hadist-Hadist Shohihah: Allah Hukum Orang Zalim Sejak di Dunia dengan Kegelapan Hati

- 15 Mei 2021, 08:16 WIB
Ilustrasi: hati yang gelap
Ilustrasi: hati yang gelap /Tim Jurnal Medan 2

Baca Juga: Sinopsis Hercai, Sabtu 15 Mei 2021 di NET TV: Miran Bawa Reyyan ke Istanbul, Dilsah Masuk Panti Rehabilitasi

Sebagaimana firman Allah  :

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

”Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”(QS. An-Nahl: 90)

Bahkan Allah menafikkan sifat zalim pada diriNya dan melarang hambaNya dari hal tersebut. Sebesar-besar zalim adalah perbuatan syirik. Sebagaimana firman Allah :

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar” (QS. Luqman:13)

Baca Juga: Update Kode Redeem Genshin Impact 'GI' 15 Mei 2021 dari miHoYo

Dan sebesar-besar perbuatan adil adalah mentauhidkan Allah, baik dalam hal Rububiyah, Uluhiyah, maupun Asma wa Sifat.

Disini kita bisa simpulkan bahwa para nabi dan rasul yang diutus Allah untuk mengajarkan keadilan  (yaitu tauhid) bukan kezaliman (yaitu syirik.)

Halaman:

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah