Tanah Palestina Terus Berkecamuk. Siapakah yang Berhak Atas Al Quds? Orang Islam atau Yahudi?

- 27 Mei 2021, 17:24 WIB
Baitul Magdis
Baitul Magdis /Tim Jurnal Medan 2

“Tidak boleh bersengaja bepergian kecuali kepada tiga masjid: al Masjidil Haram, dan Masjid Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Masjidil Aqsha”. [HR. Bukhori 1132, dan Muslim 827, dari hadits Abi Sa’id al Khudri’, dengan redaksi: “Janganlah kalian bersengeja melakukan perjalanan kecuali…”.

Baca Juga: Presiden Diminta Bikin Perppu dan Rombak KPK, Febri Diansyah: Itu Pun Kalau Masih Ada Komitmen

Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadi imam shalat para Nabi dalam satu kali shalat yang disebutkan dalam hadits yang panjang: .. فجاءَتِالصَّلاةُ فأمَمْتُهم. : رواه مسلم ( 172 ) من حديث أبي هريرة “….

Dan ketika masuk waktu shalat, maka saya (Rasulullah) menjadi imam”. [HR Muslim 172 dari Hadits Abu Hurairang]

Tidak boleh melakukan safar ke daerah tertentu dengan tujuan ibadah, kecuali pada tiga masjid tercebut.

Ketika diketahui bahwa Nabi Ya’qub ‘alaihis salam yang membangun Masjidil Aqsha, hal tersebut tidak menandakan orang-orang Yahudi yang lebih berhak dengan masjid tersebut dari pada umat Islam; karena Ya’qub seorang yang muwahhid sedangkan mereka adalah kaum yang musyrik.

Baca Juga: Kronologi dan Sejarah Hari Lahir Pancasila 1 Juni. Ternyata Begini Fakta Sebenarnya

Jadi masjid tersebut tidak serta merta menjadi hak orang-orang Yahudi; karena Ya’qub membangun agar orang-orang yang bertauhid bisa mendirikan shalat di sana meskipun bukan termasuk garis keturunan beliau, dan mereka yang musyrik harus dicegah meskipun termasuk garis keturunan beliau; karena dakwah para Nabi bukanlah bersifat garis keturunan, akan tetapi berdasarkan ketaqwaan.

Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menjadi imam shalat bagi para Nabi dan Rasul sebelumnya, yang menguatkan akan persatuan risalah dan sumber wahyu mereka semua”. Ini benar dari sisi asal agama para Nabi dan aqidah mereka; karena para Nabi sumbernya satu. yaitu ; wahyu Allah, aqidah mereka adalah aqidah tauhid, meskipun rincian hukum syari’at masing-masing dari mereka berbeda.

Hal ini dikuatkan oleh sabda Rasulullah –Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

أَنَا أَوْلَى النَّاسِ بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ ، وَالأَنْبِيَاءُ إِخْوَةٌ لِعَلاَّتٍ ، أُمَّهَاتُهُمْ شَتَّى ، وَدِينُهُمْ وَاحِدٌ. : رواه البخاري 3259 ومسلم 2365

“Saya adalah orang yang paling berhak dengan Isa bin Maryam di dunia dan akherat, para Nabi (satu sama lain) adalah saudara seayah, ibu mereka banyak, agama mereka satu”. [HR. Bukhori 3259 dan Muslim 2365]

Halaman:

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah