Kapolri: Komandan Brimob Perintahkan Anak Buah Tembakkan Gas Air Mata ke Penonton Saat Tragedi Kanjuruhan

6 Oktober 2022, 23:47 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebut komandan Brimob yang memerintahkan tembak gas air mata ke penonton saat terjadi tragedi Kanjuruhan /YouTube TV Parlemen

JURNAL MEDAN - Komandan Brimob AKP Has Darman memerintahkan anak buahnya menembakkan gas air mata ke arah penonton saat terjadi tragedi kerusuhan di Kanjuruhan, 1 Oktober 2022.

Fakta ini diungkapkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang mengatakan AKP Has Darman sebelumnya sudah dicopot dari jabatannya.

"H dari Brimob Polda Jatim memerintahkan anak buahnya menembakan gas air mata," kata Kapolri saat konpers pengumuman tersangka tragedi Kanjuruhan, Kamis, 6 Oktober 2022.

Baca Juga: 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Fakta Venue Tidak Diverifikasi PT LIB, Terkait Dengan Keselamatan Penonton

Sama dengan tersangka Has Darman, AKP Bambang Sidik Achmadi (BSA) juga memerintahkan anggotanya untuk menembakkan gas air mata ke arah penonton.

Inilah yang membuat ratusan korban tewas karena terkurung oleh asap gas air mata yang membuat orang-orang panik, berdesak-desakan, sesak napas, dan akhirnya tewas.

"Para korban pada umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak, serta sesak nafas," kata Menko Polhukam Mahfud MD melalui akun Instagram-nya, Minggu, 2 Oktober 2022.

Sementara Wahyu Setyo selaku kabagops Polres Malang, menurut Kapolri, mengetahui aturan FIFA tentang larangan penggunaan gas air mata.

Namun ia tidak berusaha mencegah atau melarang pemakaian gas air mata sehingga terjadilah insiden kemanusiaan yang menewaskan 131 orang.

Kapolri mengatakan mereka ditetapkan jadi tersangka setelah dilaksanakan gelar perkara pada Kamis pagi 6 Oktober 2022.

Baca Juga: Sebut Aremania Sok Jagoan di Kanjuruhan, Ade Armando Jadi Sotoy: Suporter Aset Terbesar di Industri Sepakbola

Berikut 6 tersangka tragedi Kanjuruhan yang diumumkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada Kamis malam 6 Oktober 2022:

1. Dirut PT LIB

Dirut PT LIB Akhmad Hadian Lukita bertanggung jawab di tragedi Kanjuruhan karena setiap stadion memiliki sertifikasi dan layak fungsi.

Namun stadion Kanjuruhan dianggap belum diverifikasi oleh PT LIB. Faktanya, PT LIB melakukan verifikasi stadion pada tahun 2020.

2 Ketua Panpel Abdul Haris

Ketua panitia penyelenggara (Panpel) Abdul Haris bertanggung jawab karena tidak membuat dokumen keselamatan dan keamanan.

Baca Juga: Valentino Simanjuntak Mundur Sebagai Presenter Akibat Tragedi Kanjuruhan, Netizen: (Pengurus) PSSI Enggak?

Padahal di dalam aturan Panpel wajib membuat panduan keselamatan dan keamanan.

Baca Juga: KPAI Ingatkan Korban Anak Tragedi Kanjuruhan, Pemerintah Tak Sekedar Beri Santunan Tapi Rehabilitasi Psikis

Selain itu, Panpel mengabaikan permintaan keamanan sehingga penjualan tiket overcapacity. Harusnya 38.000 dijual 42.000.

3. SS selaku Security Officer

Suko Sutrisno (SS) bertanggung jawab saat kondisi pintu tidak semuanya terbuka. Harusnya, lima menit sebelum pertandingan usai, seluruh pintu sudah dibuka.

Baca Juga: Alasan Selalu EVALUASI, Pengurus PSSI Masih Punya Muka Tampil Usai Ratusan Aremania Tewas di Kanjuruhan

Inilah yang menyebabkan penonton berdesak-desakan. Video mengenai pintu keluar stadion tak dibuka banyak beredar di media sosial.

4. Wahyu SS, selaku Kabagops Polres Malang

Menurut Kapolri, Wahyu SS mengetahui adanya aturan FIFA tentang larangan penggunaan gas air mata.

Namun ia tidak berusaha mencegah atau melarang pemakaian gas air mata.

5. AKP Has Darman

Orang ini bertanggung jawab karena memerintahkan anggota Polri melakukan penembakan gas air mata.

Baca Juga: Gas Air Mata Ditembakkan ke Penonton di Kanjuruhan, Mahfud MD: Korban Tewas Terinjak-injak, Sesak Napas dll

6. BSA, Kasat Samapta Polres Malang

Sama dengan tersangka Has Darman, AKP Bambang Sidik Achmadi (BSA) juga memerintahkan anggotanya untuk melakukan penembakan gas air mata.

Korban insiden kemanusiaan tragedi kerusuhan di Kanjuruhan awalnya sempat dikabarkan 125 orang namun setelah dikonfirmasi kembali menjadi 131 orang.***

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler