Jokowi Kirim Kode King Maker, Para Menteri Diberi Angin Segar Untuk Nyapres, Persaingan Harus Sehat

8 November 2022, 14:52 WIB
Jokowi sedang memainkan posisi King Maker di Pemilu 2024 /YouTube/Setpres

JURNAL MEDAN - Pengamat politik Aljabar Strategic Arifki Chaniago menilai pernyataan Jokowi yang menyebut Prabowo Subianto memiliki jatah di Pemilu 2024 sebagai kode seorang King Maker.

Di acara HUT Perindo pada Senin 7 November 2022, Jokowi menyebut pemilihan presiden berikutnya adalah jatah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Arifki Chaniago memaknai pernyataan Jokowi dari tiga hal. Pertama, pernyataan itu bisa menjadi ucapan terima kasih Jokowi kepada Prabowo.

Baca Juga: Prabowo, Airlangga, Erick Thohir, Hingga Sandiaga Uno Full Senyum, Maju Capres dan Cawapres Tak Perlu Mundur

Pasalnya, Prabowo berjasa mendukung Jokowi di Pilgub DKI Jakarta 2012 dan selalu menang di Pilpres 2014 dan 2019 melawan Prabowo.

Kedua, masuknya Prabowo ke pemerintahan Jokowi telah mengurangi dinamika politik di tingkat elite, sehingga memudahkan Jokowi melakukan stabilitas politik pascapilpres 2019.

Ketiga, Jokowi membuka ruang kompetisi antara capres dari KIB seperti Airlangga Hartarto maupun Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

"Capres dari KIB, Ganjar, dan Prabowo harus bersaing juga jika ingin dukungan Jokowi tidak terbagi," kata Arifki dalam keterangan, Selasa, 8 November 2022.

Baca Juga: Lagi, KPU Gelar Sosialisasi Sipol Untuk Vermin Perbaikan 5 Parpol yang Gugatannya Dikabulkan Bawaslu

Pujian Jokowi kepada Prabowo juga dilakukan kepada figur lainnya, seperti Airlangga Hartarto di dalam beberapa kegiatan Golkar.

Jokowi, kata dia, memberi ruang kepada setiap menterinya bertarung di Pilpres 2024 sekaligus menjadi angin segar bagi para menteri lainnya.

Jika ingin menjadi Capres, maka para menteri harus berpacu agar masuk ke dalam perbincangan Jokowi di berbagai forum.

Apalagi sudah ada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) menyatakan para menteri yang maju sebagai Capres dan Cawapres 2024 wajib mendapatkan persetujuan presiden.

Baca Juga: KPU Bantah Wacana Penyeragaman Masa Jabatan KPU Daerah di Tahun 2023 Bertujuan Politis, Begini Penjelasannya

Langkah politik yang dilakukan oleh Jokowi menujukkan kekuatannya di Pilpres 2024.

Kemudian muncul istilah jangan sembrono memilih capres di acara Golkar dan Perindo. Inilah sinyal Jokowi sedang memainkan posisinya sebagai King Maker.

"Dari narasi yang dimainkan oleh Jokowi akhir-akhir ini terlihat bahwa Jokowi berkepentingan dengan capres terpilih di 2024," pungkas Arifki.***

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler