JURNAL MEDAN - Pengamat politik Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta Oktiva Anggraini mengatakan Golkar harus serius menyiapkan mesin politik jika ingin sukses ganda di Pemilu 2024.
Oktiva menanggapi hasil survei Lembaga Penelitian Masyarakat Millenial (LPMM) terhadap anak-anak muda Gen X dan Y yang menghasilkan Golkar tertinggi di elektabilitas Parpol.
Survei LPMM juga menyatakan ketua umum Golkar Airlangga Hartarto keluar sebagai bakal Capres dengan elektabilitas tertinggi.
Oktiva menilai secara umum kekuatan politik saat ini merata sehingga keberhasilan untuk menjadi capres sangat ditentukan oleh mesin politik.
"Maka dari itu Airlangga harus cermat mengisi waktu ini dengan membentuk berbagai relawan politik, tim medsos, menarik berbagai tokoh penting untuk menopang kekuatan di 2024. Kalo ini bisa diramu dengan baik pasti bisa menjadi Capres terkuat di 2024," kata Oktiva Anggrain kepada awak media, Rabu, 22 Maret 2023.
Terkait hasil survei LPMM yang menyatakan pandangan generasi Z dan Y cukup positif terhadap Partai Golkar, menurut Oktiva hal itu sangat beralasan.
Golkar, kata dia, mampu mengisi ruang milenial di media sosial, konten kreatif tentang kinerja dan program kerja juga cukup bagus disampaikan melalui saluran digital.
Baca Juga: Kata Survei, Partai Golkar Paling Dikenal Pelaku Usaha, Elektabilitas Airlangga Tertinggi
Ditambah dengan figur-figur kaum muda potensial Golkar, berbasis anak milenial, banyak yang bergabung bersama partai berlambang beringin tersebut.
"Cara terbaik saat ini adalah mendekatkan diri dengan generasi milenial yaitu melalui kekuatan media sosial. Ciptakan konten kreatif dan ikuti selera milenial dengan berbagai program inovatif. Kalau untuk publik umum, tentu Airlangga Hartarto dan Golkar harus blusukan juga, terus gulirkan program penguatan UMKM," jelas Oktiva.
Berdasarkan hasil survei, dukungan milenial cukup tinggi kepada Golkar dan milenial karena rekam jejak Airanggga cukup bagus seperti tidak tersandung kasus korupsi.
"Karena biasanya generasi Z dan Y itu melihat figur dari apakah ia pernah kena korupsi atau tidak," kata dia.
Baca Juga: Resmi Berkostum Golkar, Ridwan Kamil Bersama Ketum Airlangga Hartarto Siap Total Football di Jabar
Chief Executive LPMM Alamsyah Wijaya mengatakan survei melibatkan 2140 responden dari Generasi Z yang lahir pada tahun 1997-2012 dan Generasi Milenial yang lahir pada tahun 1981-1996.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 79,2 persen Gen X dan Gen Y sangat optimis kehidupan 5 tahun mendatang akan lebih baik dari sekarang.
"Mereka optimis dengan kondisi Indonesia ke depan," kata Alamsyah.
Survei juga menyatakan sebanyak 95,8 persen Gen C dan Gen Y terkoneksi dengan internet dan menjadikan konektivitas sebagai kebutuhan.
Temuan survei menyatakan Partai Golkar paling dikenal di kalangan Gen X dan Gen Y dengan popularitas 94,7 persen, diikuti PDI Perjuangan 90,6 persen.
Kemudian Partai Gerindra 81,9 persen, Demokrat 77,6 persen, PKB 76,2 persen, PKS 73,8 persen, PAN 67,5 persen PPP 61,8 persen, Nasdem 61,4 persen. Partai lainnya dikenal Gen Z dan Y di bawah 10 persen.
Sementara tingkat keterpilihan atau elektabilitas parpol juga dimiliki Golkar dengan elektabilitas 16,10 persen.
Kemudian PDIP 13,70 persen, Gerindra 12,20 persen, Demokrat 9,40 persen, PKS 5,20 persen, PKB 5,10 persen, Nasdem 4,60 persen, PAN 2,10 persen, PPP 2,10 persen, dan partai lainnya 5,20 persen serta tidak memilih 24,30 persen.
Baca Juga: Mau Belajar Dinamika Pemerintahan? Bisa Dilakukan di Laboratorium Pemerintahan Daerah Lho
Sedangkan elektabilitas bakal Capres nama ketua umum Golkar Airlangga Hartarto juga muncul di urutan teratas.
Nama Capres diambil berdasarkan 11 tokoh yang sebelumnya sudah muncul di media dan diprediksi bisa menjadi Capres 2024.
Saat responden diberikan pertanyaan: Jika Pemilihan Presiden (Pilpres) digelar hari ini, siapa yang akan anda pilih? Berikut hasil tingkat keterpilihan ke-11 tokoh tersebut:
Nama pertama adalah Airlangga Hartarto dengan elektabilitas 29,80 persen, diikuti Prabowo Subianto 22,30 persen, dan Anies Baswedan 10,60 persen.
Kemudian Ganjar Pranowo 9,20 persen, Puan Maharani 4,80 persen, Sandiaga Uno 3,10 persen, Moeldoko 2,50 persen, Erick Thohir 2,30 persen, Ridwan Kamil 2,10 persen, Muhaimin Iskandar 1,10 persen, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 1,10 persen serta tidak memilih 11,10 persen.***