Guru Besar Teknik Kimia UI Sebut Mayoritas Wilayah Indonesia Tak Cocok Untuk Garam

- 19 Maret 2021, 18:23 WIB
Ilustrasi garam
Ilustrasi garam /Pexel/

JURNAL MEDAN - Guru besar Teknik Kimia dari Universitas Indonesia (UI) Prof. Misri Gozan menyebut mayoritas wilayah Indonesia memiliki tingkat kelembaban yang tinggi yakni 50%-90%.

"Makin tinggi angka humiditas (kelembaban), maka makin sulit melakukan penguapan air laut," kata Prof. Misri Gozan saat dihubungi awak media, Jumat 19 Maret 2021.

Indonesia, kata dia, tidak seperti negara-negara lain seperti Australia, China, dan India yang diuntungkan dengan tingkat kelembaban sangat rendah di angka 20%-30%.

Baca Juga: Total 15 Provinsi di Indonesia Kini Menerapkan PPKM Mikro

Baca Juga: KPK Sita 13 Sepeda Terkait Kasus Suap Ekspor Benur Edhy Prabowo

"Keuntungan ini digunakan negara-negara tersebut untuk produksi garam," ujarnya.

Prof. Misri Gozan menjelaskan ada wilayah Indonesia yang cocok untuk menghasilkan garam. Daerah terbaik untuk produksi garam di lahan terbuka adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Provinsi tersebut, kata dia, memiliki tingkat kelembaban yang sangat rendah dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia.

"Selain tingkat kelembaban, waktu musim kering lebih panjang di NTT," jelasnya.

Halaman:

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah