Komnas HAM Ingatkan Potensi Kekerasan Verbal di Tahapan Pemilu 2024: Sakitnya Bisa Terasa Sangat Lama

- 17 November 2022, 18:01 WIB
Wakil Ketua Komnas HAM Pramono Ubaid Tanthowi yang juga Anggota KPU RI periode 2017-2022
Wakil Ketua Komnas HAM Pramono Ubaid Tanthowi yang juga Anggota KPU RI periode 2017-2022 /(Boyke Ledy Watra/Antara)/

JURNAL MEDAN - Wakil Ketua Komnas HAM Pramono Ubaid Tanthowi mengatakan potensi kekerasan fisik yang masif mungkin sudah sangat minim dalam tahapan Pemilu 2024.

Kalau pun ada potensi kekerasan fisik, ia lebih menyoroti kepada proses Pilkada 2024 yang berlangsung di seluruh wilayah Indonesia.

Pramono Ubaid Tanthowi yang merupakan Anggota KPU RI 2017-2022 menilai potensi kekerasan fisik akan beralih menjadi kekerasan verbal.

Baca Juga: Diduga Jadi Tim Sukses Pilgub dan Pilpres, DKPP Periksa Anggota KPU Kabupaten Labuhanbatu Utara

Menurut dia, kekerasan verbal ini jauh lebih menyakitkan jika dibiarkan masif di Pemilu 2024. Rasa sakit yang ditimbulkan bisa terasa lama dan sulit dihilangkan.

"Beralihnya menjadi penggunaan isu SARA, misalnya, politisasi agama, menyerang privasi seseorang," kata Pramono Ubaid Tanthowi kepada wartawan di Gedung Komnas HAM, Jalan Hayam Wuruk, Jakarta, Kamis, 17 November 2022.

Potensi kekerasan fisik mungkin hanya terjadi di daerah-daerah tertentu di Indonesia, khususnya selama penyelenggaraan Pilkada 2024.

Namun potensi kekerasan verbal bisa terjadi kapanpun dan dimanapun karena informasi saat ini sudah menjadi gelombang bahkan menjadi sampah.

Baca Juga: Parpol Ngeluh Metode Sampling Krejcie-Morgan Saat Verfak, Begini Penjelasan KPU dan Bawaslu

Halaman:

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x