JURNAL MEDAN - Panel Survei Indonesia (PSI) menerbitkan hasil survei terbaru mengukur pengaruh cawe-cawe Jokowi pada Pemilu 2024 terhadap preferensi publik pada capres-cawapres.
Survei PSI yang dilakukan pada 15 -27 Januari 2024 mengambil 2.242 sampel Warga Negara Indonesia (WNI) yang sudah memiliki hak pilih saat pemilu 2024.
Pemilih tersebar di 480 kabupaten/kota secara proposional, sesuai besaran komposisi DPT pemilu 2024 dari total 204.807.222 pemilih dengan tingkat kepercayaan 95% dan margin of error -/+2,07.
Baca Juga: PSMS Medan Gagal ke Liga 1, yang Tersisa Hanya Maaf dan Penyesalan Meski Sudah Berjuang Maksimal
Direktur Eksekutif PSI, Dominiko Bagas Mahendra mengatakan penelitian ini mendapatkan fakta bahwa jumlah responden yang pernah memberikan hak pilih pada pemilu 2019 sebanyak 60,7 persen dan yang baru akan memberikan hak pilihnya pada pemilu 2024 sebanyak 39,5 persen.
Dari hasil survei ini ditemukan bahwa sebanyak sebanyak 23,4 persen adalah responden yang memilih Jokowi pada pilpres 2019 dan sebanyak 18,4 persen merupakan pemilih Prabowo Subianto.
Kemudian 18,9 persen merupakan responden yang tidak memberikan hak suaranya di Pilpres 2024 dan 39,1 persen baru akan menjadi pemilih di Pemilu 2024.
"Sebanyak 48,4 persen menginginkan presiden dan wakil presiden yang bisa melanjutkan program program pemerintahan Jokowi- Ma'ruf Amin," kata Dominiko dalam keterangan tertulis, Selasa, 30 Januari 2024.