Sejarah PSMS Medan JUARA Bersama Persija Jakarta Tahun 1975, Trofi Diputuskan Milik Warga Medan dan Jakarta

- 12 Juli 2022, 13:40 WIB
Ketua Umum PSSI Bardosono (tengah) mengangkat tangan Kapten PSMS Yuswardi (kanan) dan Kapten Persija Oyong Liza (kiri) sebagai penobatan PSMS dan Persija Juara Bersama Kejurnas/Divisi Utama Perserikatan PSSI 1975
Ketua Umum PSSI Bardosono (tengah) mengangkat tangan Kapten PSMS Yuswardi (kanan) dan Kapten Persija Oyong Liza (kiri) sebagai penobatan PSMS dan Persija Juara Bersama Kejurnas/Divisi Utama Perserikatan PSSI 1975 /Dok. Pribadi Indra Efendi Rangkuti

Kapten Persija Oyong Liza tidak terima dengan keputusan wasit Mahdi Thalib karena pelanggaran serupa dilakukan Sarman Panggabean terhadap Junaidi Abdillah, tapi hanya berbuah kartu kuning, pembangkangan pun dimulai.

Demikian pula dengan PSMS yang tidak mau bertanding jika Iswadi Idris masih ada di lapangan.

Perkelahian pun pecah di tengah lapangan. Pelipis Nobon luka karena terkena pukulan dari pemain Persija hingga dilarikan ke Rumah Sakit.

Suasana di lapangan kian panas. Persija tidak mematuhi keputusan wasit karena menganggap keputusan sang pengadil dinilai merugikan Persija.

Baca Juga: Daftar Juara Liga Indonesia Sejak 1995, PSMS Medan Belum Sekalipun Juara Setelah Era Perserikatan Berakhir

Kubu PSMS pun demikian merasa dirugikan dengan keputusan-keputusan wasit asal Malang tersebut.

Menit ke-40 wasit membubarkan pertandingan setelah kompromi dengan Komisi Pertandingan saat skor 1-1. Perkelahian pun diredakan aparat keamanan.

Setelah suasana mereda, para petinggi PSSI bernegosiasi dengan para manajer kedua tim. Kemudian diputuskan tidak melanjutkan laga final.

Ketua Umum PSSI saat itu, Bardosono mengusulkan juara bersama demi kepentingan nasional karena sudah tidak memungkinkan untuk dilanjutkan.

Baca Juga: UPDATE Liga 2: PSMS Medan Kembali Coret Pemain Muda, Andre Sitepu dan Nico Malau Ikut Trial

Halaman:

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x